Buntut COVID-19: Hotel Aston Cirebon Tutup, Gaji Karyawan Dipangkas

Okupansi turun sejak masyarakat memilih WFH

Cirebon, IDN Times - Manajemen Aston Hotel Cirebon memutuskan untuk menghentikan sementara operasional layanan pengunjung seiring jumlah okupansi yang terus menurun, pada Minggu (5/4). Penutupan tersebut sebagai dampak dari situasi dan kondisi masa pandemi COVID-19 yang terjadi.

Penutupan operasional sementara itu berlangsung hingga 3 Juni 2020. Kendati demikian, tidak menutup kemungkinan pihak manajemen akan mempertimbangkan kembali kebijakan tersebut seiring perkembangan situasi dan kondisi pandemi COVID-19 di Indonesia.

1. Kamar hotel dikosongkan

Buntut COVID-19: Hotel Aston Cirebon Tutup, Gaji Karyawan DipangkasHotel Aston Cirebon memilih mengosongkan kamar hotel di situasi pandemi COVID-19. (IDN Times/Wildan Ibnu)

Manajemen Aston Cirebon memilih mengosongkan semua kamar hotel yang tersedia. Semua tamu sudah meninggalkan kamar hotel pada Minggu, 4 April 2020 per pukul 12.00 WIB. Sebelumya, manajemen menyampaikan kepada calon pengunjung untuk tidak datang ke Aston Hotel Cirebon pada hari penutupan.

Executive Assistant Manager Aston Cirebon Hotel & Convention Center, Niken Damayanti mengatakan, berdasarkan dari imbauan Bupati Cirebon dan BPBD Kabupaten Cirebon, penanganan virus corona atau COVID-19 ini akan berakhir hingga 29 Mei 2020.

Kendati demikian, data tersebut bukan menjadi acuan bagi kebijakan operasional manajemen Hotel Aston Cirebon. Menurutnya, bila perkembangan masa pandemi ini sudah mulai berakhir dan pemerintah sudah mengumumkan untuk beraktivitas normal kembali, bukan tidak mungkin Aston Hotel akan buka lebih awal.

"Pelayanan sudah close, dan hari ini terakhir tamu-tamu menginap. Semua kamar sudah kosong. Jika situasi sudah kondusif, bukan tidak mungkin kami lebih awal," ujarnya, Senin (6/4).

2. Berimbas pemangkasan gaji karyawan

Buntut COVID-19: Hotel Aston Cirebon Tutup, Gaji Karyawan DipangkasHotel Aston Cirebon memilih mengosongkan kamar hotel di situasi pandemi COVID-19. (IDN Times/Wildan Ibnu)

Niken mengakui, jika kebijakan penutupan sementara hotel ini berimbas kepada sekitar 150 karyawan Aston Cirebon. Menurutnya dampak dari penutupan hotel akibat pandemi COVID-19 ini berdampak pemotongan gaji karyawan. Akan tetapi, semua karyawan dipastikan masih akan menerima Tunjangan Hari Raya (THR).

Pemangkasan gaji karyawan itu akan berlakukan hingga Mei 2020. Mengingat, ketentuan sementara kebijakan Aston Cirebon akan kembali buka pada Juni 2020. Niken memastikan tidak ada karyawan yang terbengkalai dalam pengupahan selama masa penutupan operasional ini.

"Kami semua mendapatkan upah dan THR secara penuh. Memang ada pemotongan gaji, tidak menerima secara penuh. Kalau THR penuh. Lagian tidak ada (karyawan) out source di Aston Cirebon. Kondisi ini diatur sampai Mei 2020," ujarnya.

3. Okupansi terus turun

Buntut COVID-19: Hotel Aston Cirebon Tutup, Gaji Karyawan DipangkasHotel Aston Cirebon memilih mengosongkan kamar hotel di situasi pandemi COVID-19. (IDN Times/Wildan Ibnu)

Penurunan okupansi hotel Aston Cirebon ini mulai dirasakan pada pertengahan Maret 2020. Puncaknya ketika pemerintah mengeluarkan imbauan untuk melakukan work from home (WFH) dan physical distancing. Menurut Niken, kondisi penurunan okupansi terparah terjadi sejak 25 Maret lalu.

“Maret awal lalu, okupansi masih bagus. Ketika mulai ramai WFH, okupansi hotel di Cirebon mulai turun. Parahnya mulai 25 Maret 2020," terangnya.

4. Biaya operasional membengkak

Buntut COVID-19: Hotel Aston Cirebon Tutup, Gaji Karyawan DipangkasManajemen Hotel Aston Cirebon memilih untuk menghentikan sementara operasional di masa pandemi COVID-19. (IDN Times/Wildan Ibnu)

Pandemi virus corona yang memaksa semua orang berdiam diri di rumah, membuat okupansi hotel di Cirebon, Jawa Barat menurun. Sebelum manajemen Hotel Aston Cirebon memilih menghentikan operasionalnya, sudah ada sembilan hotel di wilyah Cirebon menutup sementara waktu aktivitas kunjungan tamu.

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Cirebon mencatat, terdapat tujuh hotel berbintang di Kota Cirebon dan tiga hotel di Kabupaten Cirebon tutup untuk sementara waktu akibat dampak pandemi virus COVID-19 ini.

Penutupan hotel itu terpaksa dilakukan karena okupansi hotel mengalami kemerosotan tajam di bawah 10 persen. Pihak manajemen hotel memilih menutup sementara di saat okupansi menurun untuk menekan biaya operasional yang lebih besar ketimbang pendapatan.

Ketua PHRI Kota Cirebon, Imam Reza Hakiki mengatakan, penutupan hotel tersebut diprediksi berlangsung hingga satu bulan atau lebih. Hasilnya, para karyawan pun terpaksa dipulangkan ke rumah masing-masing, sekaligus mencegah penyebaran virus corona.

“Dari data pemerintah Kota Cirebon, jumlah hotel di wilayah Cirebon sendiri mencapai 100 hotel. Terdiri dari hotel berbintang sampai kelas melati. Saat ini, baik hotel berbintang maupun melati semuanya mengalami penurunan okupansi,” kata Kiki.

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya