Wamen Ekraf Dorong IP Lokal Kolaborasi agar Tumbuh Berkelanjutan

- Potensi IP lokal sangat menggiurkanMenurut Irene, IP sangat banyak tersebar di daerah dengan kreativitas yang sangat tidak terduga. Contohnya di Garut, Jawa Barat, terdapat IP yang bisa membuat kreasi kerajinan tangan yang bahkan tidak banyak dikenal orang Indonesia.
- Terus dorong Bandung sebagai barometer tren fesyenKerja sama ini menampilkan fesyen secara berbeda dan menjadikan pakaian sebagai kanvas dan cara untuk menceritakan kisah. Hal ini juga menggabungkan semua karya kreatif Sekuya yang telah dilakukan bersama mitra-mitra di industri gaming seperti W3GG, Evos Esports, Gamecomm, dan Unipin Indonesia.
- Ada 15 artikel yang dihasilkan dalam kolaborasi iniJoshua Budiman,
Bandung, IDN Times - Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar mendorong para pelaku industri kreatif yang memiliki Intelectual Property (IP) untuk bisa menjali kolaborasi dengan berbagai sektor termasuk pemiliki jenama fesyen. Ini dilakukan agar produk IP tersebut bisa semakin dikenal masyarakat sehingga berdampak pada pertumbuhan perekonomian.
Irene mengatakan, IP di dalam negeri sebenarnya sudah banyak hanya tidak tidak terlalu dikenal oleh masyarakat. Dengan konsep kolaborasi bersama jenama yang sudah memiliki nama lebih dulu mereka bisa terekpose sehingga IP yang dimiliki bisa lebih diketahui.
"Misal untuk salah satu IP yang di game, untuk mereka yang suka bermain game pasti tahu IP atau produknya, tapi kan yang tidak main game tidak akan tahu, padahal semua orang bisa pakai baju game," ujar Irene dalam peluncuran produk dari Sekuya dengan gaya streetwear khas 3Second, Minggu (28/9/2025).
Dari IP Sekuya ini, lanjutnya, bisa semakin dikenal ketika dikerjasamakan dengan 3Second di bidang fesyen. Sehingga Sekuya ke depan tidak hanya dikenal di industri game saja tapi juga bisa masuk ke dunia fesyen.
1. Potensi IP lokal sangat menggiurkan

Menurut Irene, IP sangat banyak tersebar di daerah dengan kreativitas yang sangat tidak terduga. Contohnya di Garut, Jawa Barat, terdapat IP yang bisa membuat kreasi kerajinan tangan yang bahkan tidak banyak dikenal orang Indonesia, tapi justru didatangi konsumen dari luar negeri untuk belajar di sana. Bukan hanya itu, ada juga IP lokal Indonesia yang fokus pada modifikasi kendaraan yang ada terkenal hingga ke Italia.
Dengan banyaknya IP dalam negeri seperti ini, Indonesia sebenarnya mempunyai potensi dalam pengembangan produk. Tinggal bagaimana mereka bisa mempopulerkannya sehingga dikenal dan akhirnya banyak dipakai baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
"Makanya kita punya Ekraf Hunt untuk mencari hidden gem di mana saja karena tadi saya katakan IP itu bukan hanya di kota besar," ungkapnya.
2. Terus dorong Bandung sebagai barometer tren fesyen

Sementara itu, Ignatius Untung selaku CMO Brand 3second menuturkan, kerja sama ini menampilkan fesyen secara berbeda dan menjadikan pakaian sebagai kanvas dan cara untuk menceritakan kisah. Hal ini juga menggabungkan semua karya kreatif Sekuya yang telah dilakukan bersama mitra-mitra di industri gaming seperti W3GG, Evos Esports, Gamecomm, dan Unipin Indonesia, mengubah karakter dan kisah kolaboratif mereka menjadi sesuatu yang dapat dikenakan.
Ini menjadi momen penting bagi kedua merek untuk menjangkau generasi muda yang tumbuh besar dengan budaya pop Asia dan juga gaming. Bandung sendiri dikenal sebagai barometer tren fesyen dan pusat kreativitas bagi pemuda Indonesia.
Untuk kolaborasi ini, tim kreatif dari kedua merek menghabiskan berbulan-bulan untuk memastikan setiap item mencerminkan esensi Sekuya yang berfokus pada anime, tanpa mengorbankan identitas streetwear 3Second. Hasilnya adalah koleksi yang dapat dikenakan untuk acara santai, dengan visual menarik yang menampilkan karakter dari IP asli Sekuya dan IP kolaborasi.
“Kami percaya bahwa fesyen adalah tentang ekspresi dan gaya hidup. Itulah mengapa kolaborasi dengan Sekuya ini begitu menarik, karena menggabungkan anime, gaming, dan streetwear dengan cara yang benar-benar terhubung dengan generasi saat ini. Kami ingin para penggemar ekosistem kreatif ini selalu merasa percaya diri, stylish, dan bangga mengenakan sesuatu yang mewakili siapa mereka dan apa yang mereka cintai,” ujar Ignatius.
3. Ada 15 artikel yang dihasilkan dalam kolaborasi ini

Joshua Budiman, Co-founder & CEO Sekuya, sangat menghargai dukungan yang telah diberikan 3Second untuk pertumbuhan IP lokal dan membuka potensi kolaborasi bagi IP-IP Indonesia lainnya. Kolaborasi ini menjadi awal perjalanan Sekuya bersama 3Second.
"Dan kami berharap bisa menginspirasi lebih banyak orang untuk berani bermimpi," paparnya.
Tema koleksi ini adalah “Anime Gaming Street”, yang menampilkan lebih dari 15 desain eksklusif yang menggabungkan karakter Sekuya dengan gaya streetwear khas 3Second. Koleksi Sekuya x 3Second kini tersedia di Toko Resmi 3Second di Shopee dan semua outlet 3Second di Indonesia. Kolaborasi ini juga membuktikan bahwa industri kreatif Indonesia semakin matang dalam menjajaki kerjasama lintas industri.