Menristekdikti Ajak Kampus Lain Gelar Ultra Marathon Seperti ITB

- Respon kegiatannya positif
- Guru besar ikut berlari
- Olahraga bisa jadi jembatan satukan semangat
Bandung, IDN Times - Kampus ITB bersama BNI sukses menyelenggarakan Wondr ITB Ultra Marathon 2025 dari Jumat (26/9/2025) hingga Minggu (28/9/2025). Tahun ini jumlah peserta mencapai lebih dari 5.000 orang, terdiri dari 3.775 pelari Ultra Marathon 180 km dan 1.550 peserta Fun Run 5 km.
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto, ikut serta dalam kegiatan ini. Dalam ajang wondr ITB Ultra Marathon 2025 yang menempuh jarak total 180 km dari Jakarta-Bandung, sebagai alumni dan Guru Besar ITB ia mengikuti kategori relay 16 dengan jarak yang ia tempuh sekitar 11 km.
Menurutnya, kegiatan ini sangat baik dari melibatkan ribuan alumni yang ikut serta dalam menbangun perguruan tinggi. "Ini salah satu yang luar biasa dan saya harap bisa menjadi inspirasi kampus lain," ujar Brian ditemui di kampus ITB.
1. Respons kegiatannya positif

Dia pun sudah memantau media sosial dan melihat bahwa kegiatan ini mendapatkan respon sangat positif dari masyarakat termasuk kampus lainnya. Banyak perguruan tinggi ingin menyelenggarakan hal serupa sehingga ke depan tidak hanya kampus ITB yang membuat kegiatan lari seperti ini.
"Jadi mungkin ini tahun depan bisa ditambah (jumlah kampusnya) agar hal baik yang luar biasa bisa banyak dilakukan. Jadi ini sudah kita buktikan ITB terbaik alumninya kompak," ungkap Brian.
2. Sebanyak 32 Guru besar ikut berlari

Ajang ini semakin istimewa dengan keterlibatan 32 Guru Besar ITB yang tergabung dalam tim GBFit. Mereka membentuk dua regu Relay 16, yakni Tim GBFit Dana dan Tim GBFit Lestari, yang bahkan melibatkan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto serta Rektor ITB Tatacipta Dirgantara.
Direktur Institutional Banking BNI, Eko Setyo Nugroho, menegaskan dukungan BNI terhadap kegiatan ini tidak hanya berfokus pada olahraga, melainkan juga sebagai wujud komitmen terhadap keberlanjutan pendidikan tinggi melalui Dana Lestari ITB.
"Atas nama manajemen dan keluarga besar BNI, kami mengucapkan terima kasih kepada civitas akademika dan alumni ITB atas kepercayaan dan kerja sama yang telah terjalin sejak tahun 1968. Senang sekali BNI dapat berpartisipasi dalam acara ini. Semoga kerja sama antara ITB dan BNI dapat terus berjalan dan memberikan dampak positif bagi kita semua," ujar Eko dalam keterangan tertulis.
Dalam seremoni pelepasan peserta atau flag off, selain dihadiri Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto dan Rektor ITB Tatacipta Dirgantara, hadir pula Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, Komisaris Independen BNI Vera Febyanthy, Direktur Utama BNI Putrama Wahju Setyawan, serta jajaran direksi BNI lainnya. Kehadiran mereka menambah bobot simbolis ajang ini sebagai momentum kolaborasi antara dunia pendidikan, pemerintah, dan dunia usaha.
3. Olahraga bisa jadi jembatan satukan semangat

Mengusung tema Stronger Unity in Diversity, wondr ITB Ultra Marathon 2025 diselenggarakan pada 26-28 September 2025 dengan menghadirkan berbagai kategori, mulai dari Relay 1, Relay 2, Relay 4, Relay 8, hingga Relay 16. Keberagaman kategori ini tidak hanya memberi ruang bagi berbagai kalangan untuk berpartisipasi, tetapi juga mempertegas semangat kebersamaan yang diusung dalam ajang ini.
Selain memperebutkan hadiah total lebih dari Rp300 juta, ajang ini juga menghadirkan kontribusi sosial melalui Dana Lestari ITB yang hasil penggalangannya digunakan untuk beasiswa, riset, dan pengembangan pendidikan tinggi di Indonesia.
"BNI percaya bahwa olahraga dapat menjadi jembatan untuk menyatukan semangat, memperkuat solidaritas, dan pada akhirnya memberikan manfaat lebih luas bagi masyarakat, khususnya dunia pendidikan," tutup Eko.
Dengan antusiasme ribuan peserta serta tujuan mulia yang melekat, wondr ITB Ultra Marathon 2025 tidak hanya menjadi ajang olahraga prestisius, tetapi juga simbol kolaborasi nyata antara dunia pendidikan, pemerintah, dan dunia usaha dalam mendorong keberlanjutan pendidikan tinggi di Indonesia.