ODP Bertambah, Karawang Baru Akan Bahas Anggaran Penanganan COVID-19 

Sudah disampaikan ke Tim Anggaran

Karawang, IDN Times - Sejumlah daerah di Jawa Barat telah menetapkan anggaran untuk penanganan pencegahan virus corona atau COVID-19. Tetapi, Pemerintah Kabupaten Karawang baru akan melakukan pembahasan anggaran. Padahal, di daerah tersebut ada 180 Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan lima orang positif corona.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Karawang Asep Aang Rahmatullah menyampaikan, pemkab baru akan mereposisi anggaran untuk percepatan penanganan COVID-19.

Rencana reposisi anggaran itu sudah disampaikan ke Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah Karawang.

Wakil Bupati Karawang Ahmad Zamakhsyari mengakui belum ada pembahasan antara eksekutif dan legislatif mengenai anggaran penanganan COVID-19 di Karawang. Tapi Pemkab Karawang mengalokasikan Rp2,5 miliar yang merupakan pos Biaya Tak Terduga.

Baru pada Jumat (27/3) akan digelar rapat koordinasi unsur Muspida dan DPRD Karawang, membahas jumlah anggaran yang diturunkan untuk penanganan COVID-19 tersebut.

1. Anggaran disiapkan Rp15 miliar

ODP Bertambah, Karawang Baru Akan Bahas Anggaran Penanganan COVID-19 Mahendra

Wakil Bupati Karawang Ahmad Zamakhsyari menginginkan agar reposisi anggaran bisa menghasilkan tambahan anggaran yang signifikan untuk penanganan COVID-19 di Karawang.

Sebelumnya anggaran penanganan corona di daerah itu bersumber dari Biaya Tak Terduga sebesar Rp2,5 miliar. Tapi diputuskan akan ditambah dengan melakukan reposisi anggaran di Dinas Kesehatan Karawang.

Jimmy, sapaan akrab wakil bupati, menyampaikan kalau anggaran penanganan corona ditambah sekitar Rp13 miliar, sehingga totalnya menjadi sekitar Rp15 miliar.

2. Digunakan untuk tes corona

ODP Bertambah, Karawang Baru Akan Bahas Anggaran Penanganan COVID-19 Dok.Humas Jabar

Penambahan anggaran penanganan corona di Karawang perlu dilakukan. Sebab anggaran itu tidak hanya untuk penyediaan Alat Pelindung Diri (APD) tenaga medis. Tapi juga bisa digunakan untuk masyarakat.

Anggaran yang teralokasikan itu bisa digunakan untuk rapid test corona bagi masyarakat yang sudah merasa gejala atau pernah kontak fisik dengan yang positif.

Selain itu, tentu juga bisa dilakukan untuk penanganan corona dalam bentuk lain.

3. Sejumlah wartawan gelisah

ODP Bertambah, Karawang Baru Akan Bahas Anggaran Penanganan COVID-19 Screenshoot Facebook

Sejumlah wartawan gelisah setelah Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana dinyatakan positif COVID-19, beberapa hari lalu. Itu karena mereka sering bertemu bupati selama sepekan terakhir sebelum dinyatakan positif.

Ditengah kegelisahan itu, mereka ingin tes kesehatan untuk mengetahui kondisi tubuhnya apakah terpapar corona atau tidak. Namun justru kekecewaan yang muncul. Dinas Kesehatan seakan-akan slow respon dalam menanggapi warganya yang ingin tes.

Formulir Pelaporan Mandiri yang disampaikan ke Dinas Kesehatan Karawang lamban ditanggapi. Bahkan Hotline Dinas Kesehatan Karawang Siaga COVID-19 slow respon saat dihubungi.

Saat ke Rumah Sakit Hermina atau Rumah Sakit Paru Karawang yang disebut-sebut rumah sakit rujukan pasien corona, belum ada alat untuk tes kesehatan.

Kekecewaan itu dituangkan dalam status media sosial salah seorang wartawan di Karawang.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya