Satpol PP Bakal Merelokasi PKL di Sekitar Masjid Al Jabbar

Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Barat bakal membenahi kawasan pedagang kaki lima (PKL) di sekitar Masjid Raya Al Jabar. Sejauh ini pedagang kerap berada di sembarang tempat sehingga terlihat merusak keindahan kawasan tersebut.
Kepala Satpol PP Jabar Ade Afriandi mengatakan, Satpol PP sudah mendata jumlah PKL sejak hari pertama peresmian masjid raya Provinsi Jabar itu. Adapun untuk PKL pendatang atau bukan warga lokal sebanyak 117. Jumlah itu bisa bertambah apabila digabung dengan PKL dari warga sekitar.
“Untuk yang pendatang di luar warga lokal kemarin kami data ada 117. Kalau sama warga, kami belum dapat tetapi infonya ada 200. Saya minta data lengkap dengan ktp dan foto wajahnya,” kata Ade, Minggu (8/1/2023).
1. Keberadaan PKL di pinggir jalan timbulkan kemacetan
Setelah diresmikan pada akhir tahun lalu, kehadiran Masjid Raya Al Jabbar seperti membuka lumbung rezeki bagi warga di sekitar masjid. Namun, tingginya antusias orang berjulan justru menimbulkan masalah baru, yaitu kemacetan di sepanjang Jalan Cimencrang yang jadi akses ke masjid tersebut.
“Jadi sebetulnya sebelum peresmian kami kan memetakan permasalahan terkait PKL. Waktu itu masih lokal ya, mereka kami tempatkan sementara di pintu selatan Masjid Raya Al Jabbar,” jelasnya.
2. Kantin yang disediakan masih dalam tahap pemeliharaan
Menurut dia, sekitar 60 pedagang disimpan untuk sementara waktu di bagian selatan masjid, tapi antusias yang membludak membuat daerah sana menjadi semakin sesak.
Menurutnya, di area masjid itu sudah disiapkan kantin yang bisa dipakai pedagang makanan dan minuman untuk berjualan. Akan tetapi, sampai hari ini kantin itu masih dalam tahap pemeliharaan.
“Sejak peresmian itu masih dalam tahap pemeliharaan, jadi fasilitas di belakang berkaitan dengan kantin, fasilitas sudah ada tetapo pengelolaan belum,” tuturnya.
3. Anggota dewan ajak warga makmurkan masjid ini
Terkait keberadaan masjid ini, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat (Jabar) berharap masyarakat tidak mempermasalahkan polemik pembangunan tempat ibadah tersebut. Legislator menilai kritik anggaran ini telah usang.
Salah satu anggota komisi V DPRD Jabar, Abdul Hadi Wijaya alias Gus Ahad mengatakan, Masjid Raya Al Jabbar adalah hasil kerja banyak pihak termasuk warga Jabar. Apa pun yang terjadi, kata dia, kini masjid telah berdiri dan sudah diresmikan.
"Seharusnya hari ini kita bicara bukan ke belakang tapi bagaimana memakmurkannya. Jadi kita harus memikirkan ke sana seperti (rencana) belanja-belanja, dan (nilai) pemeliharaannya berapa," ujar Gus Ahad, Sabtu (6/1/2023).