Ridwan Kamil: Jangan Merasa Lebih Pintar dari Dokter Dalam Kasus COVID

Dunia maya dihebohkan wawancara Anji dan Prof Hadi Pranoto

Bandung, IDN Times - Belakangan ini semakin banyak masyasrakat yang menilai pandemik COVID-19 merupakan sebuah konspirasi. Bahkan, tak sedikit mereka yang menilai kondisi saat ini dilebih-lebihkan sehingga hanya membuat masyarakat ketakutan.

Kasus terbaru yang ramai diperbincangkan adalah kasus penyanyi solo Anji dengan seseorang yang disebut Prof Hadi Pranoto yang membicarakan mengenai virus corona jenis baru (COVID-19) ini. Namun, perbincangan keduanya kemudian dihujat banyak pihak karena dianggap bisa menyesatkan masyarakat dengan berbagai pernyataan yang disampaikan.

Melihat kondisi yang kian semerawut dengan banyaknya opini masyarakat, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil turut berkomentar. Dia berharap masyarakat yang tidak memiliki ilmu yang sesuai tidak seenaknya memberikan pernyataan terkait pandemik COVID-19.

"Semoga kita bukan masuk golongan yang profesinya apa tapi merasa lebih pintar dari para dokter dalam merespons COVID-19 ini," ujar Ridwan Kamil dalam sebuah unggahan di akun Instagram miliknya, Senin (3/8/2020).

1. Terdapat empat golongan manusia dalam keseharian di tengah pandemik ini

Ridwan Kamil: Jangan Merasa Lebih Pintar dari Dokter Dalam Kasus COVIDInstagram/Ridwan Kamil

Emil menuturkan, salah seorang guru beliau, yakni KH Usamah Manyur coba menterjemahkan teori Imam Gozali. Di mana ada empat tipe manusia dalam kesehariannya.

1. Orang paham yang menjadi sumber bertanya dan sumber referensi.

2. Orang paham yang sering membuat kontroversi dan provokasi.

3. Orang awam yang rajin bertanya kepada orang paham di nomor 1.

4. Orang awam yang merasa lebih pintar dari orang paham di nomor 1.

2. Hadi Pranoto sebut obat antibodi COVID-19 sudah ada dan mampu menyembuhkan ribuan pasien

Ridwan Kamil: Jangan Merasa Lebih Pintar dari Dokter Dalam Kasus COVIDwawancara musisi kondang Erdian Aji Prihartanto alias Anji dengan Profesor, Hadi Pranoto/ tangkapan layar youtube@duniaMANJI

Dunia media sosial tengah dihebohkan video wawancara musisi kondang Erdian Aji Prihartanto alias Anji dengan pria yang mengaku profesor, Hadi Pranoto. Pasalnya, dalam video berdurasi 35 menit ini, Hadi mengklaim telah menemukan obat antibodi COVID-19.

Tidak main-main, Hadi juga menyatakan bahwa obat antibodi COVID-19 sudah menyembuhkan ribuan pasien COVID-19 dalam waktu 10 sampai 20 jam.

"Alhamdulilah kita sudah bagikan hampir 250 ribu (obat antibodi COVID-19) sudah bagikan ke masyarakat, sudah konsumsi dan alhamdulillah yang terinfeksi sudah sembuh," ujar Hadi dalam akun YouTube @duniaMANJI yang dilansir IDN Times, Minggu (2/8/2020), namun video itu sekarang sudah menghilang dari kanal YouTube Anji.

3. Hadi klaim obat antibodi COVID-19 bunuh virus

Ridwan Kamil: Jangan Merasa Lebih Pintar dari Dokter Dalam Kasus COVIDHalodoc

Hadi memaparkan, obat antibodi COVID-19 ini merupakan cairan hitam mengandung beberapa bahan yang bisa membunuh COVID-19. Semua bahan yang digunakan tersedia di Indonesia.

"Jadi antibodi COVID-19 ini kita buat bertujuan untuk menyelamatkan saudara-saudara kita yang yang terinfeksi COVID, Ini emergency kemanusiaan maka kita lakukan kegiatan ini agar saudara-saudara kita terhindar dari covid," ucapnya.

"Kita sudah salurkan obat herbal di di Sumatera, Jawa, Bali juga Kalimantan, kalau di Jakarta sebagian di Wisma Atlet," imbuhnya.

4. IDI minta masyarakat tak percaya sumber yang meremehkan COVID-19

Ridwan Kamil: Jangan Merasa Lebih Pintar dari Dokter Dalam Kasus COVIDUmat muslim menggunakan masker saat mengikuti shalat Idul Adha berjamaah di Lapangan Vatulemo, Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (31/7/2020). Berbagai alat pelindung diri digunakan oleh warga saat mengikuti pelaksanaan shalat Idul Adha berjamaah guna mencegah penyebaran COVID-19. (ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah)

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengimbau masyarakat Indonesia agar tidak meremehkan bahaya virus corona, COVID-19.

"Iya sebaiknya kita tetap hati-hati dan tidak menganggap enteng. Secara logika sederhana, kalau tidak berbahaya tidak mungkin COVID-19 menjadi pandemi menyebar cepat ke seluruh dunia," kata Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), dr Daeng M Faqih, dikutip dari Antara.

Dr Daeng menyebut hingga saat ini sudah ada 63 dokter yang dilaporkan terkena COVID-19. IDI, melalui Humas PB IDI dr Abdul Halik Malik juga mengimbau masyarakat agar tak mudah percaya pada berita yang tidak memiliki sumber yang jelas.

"Literasi informasi sangat penting untuk masyarakat, karena informasi negatif, hoaks dan misinformasi cepat sekali viralnya. Sosialisasi dan edukasi perlu terus dilakukan oleh otoritas setempat dengan melibatkan para ahli. Siapa pun ketika menerima informasi atau hendak memberikan informasi, pastikan untuk disaring dulu sebelum sharing, agar terhindar dari infodemi di tengah pandemi," kata Abdul Halik Malik.

Baca Juga: Viral, Hadi Pranoto Klaim Obat COVID-19 Bisa Sembuhkan dalam 10 Jam

Baca Juga: Dikecam PFI, Anji Akhirnya Minta Maaf soal Foto Jenazah COVID-19

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya