Ratusan Santri Tasikmalaya Pilih Dukung Ganjar untuk Maju Capres 2024
IDN Times/Istimewa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Ratusan santri di Pondok Pesantren Islamiyah Cijangkar, Kabupaten Tasikmalaya, ikut berkonsolidasi dengan relawan santri dukung Ganjar (SDG) untuk memastikan dukungannya para Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pramono, maju dalam pencalonan presiden (capres) 2024.
Koordinator Wilayah SDG Jawa Barat, Ahmad Haqiqi menuturkan, Tasikmalaya identik dengan kata santri. Sebelum terpisah secara teritorial Kabupaten dan Kota, Tasikmalaya merupakan daerah beridentitas sebagai pusat lembaga pendidikan pesantren di wilayah Jawa Barat. Ada sejumlah besar pesantren dengan ribuan santri dari berbagai pelosok daerah Tasikmalaya maupun luar Tasikmalaya.
"Banyak tokoh ulama dan cedekiawan muslim lahir dari pendidikan pondok pesantren. Meskipun banyak juga alumni pesantren yang saat ini berkarya di luar ranah pendidikan keagamaan, karena semakin terbukanya kesempatan dan peluang bagi santri dalam ruang sosial," kata dia melalui siaran pers dikutip IDN Times, Rabu (28/9/2022).
1. Bakal buat kegiatan di hari santri nasional Oktober mendatang
Ilustrasi santri di pondok pesantren. ANTARA FOTO/FauzanKe depannya, Haqiqi bermaksud menyelenggarakan kegiatan besar dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional pada bulan Oktober. Dirinya akan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk memeriahkan acara tersebut.
"Ada acara besar di bulan depan, salah satunya adalah peringatan Hari Santri Nasional bulan depan. Kegiatan tersebut akan kami buat semeriah mungkin dan berkolaborasi dengan berbagai pihak dan ulama di Jawa Barat," ujarnya.
Dia berkomitmen terus menguatkan dukungan terhadap Ganjar Pranowo untuk pemilihan Presiden 2024.
"Kita mengupayakan sebanyak mungkin pesantren dapat bekerja sama dan menjalin silaturahmi dengan para ulama. Seperti pada kegiatan hari ini, Pondok Pesantren Islamiyah Cijangkar berkomitmen untuk membantu kami dalam mengkonsolidasikan sosok Pak Ganjar hingga ke tingkat lingkungan masyarakat," tutupnya.
2. Seorang pemimpin harus dekat dengan ulama dan santri
Warga Nahdliyin dalam sebuah parade. ANTARA FOTO/Umarul FaruqSementara itu, Sekretaris Pondok Pesantren Cijangkar, Alif Ryansa mengungkapkan, sosok Ganjar Pranowo bisa jadi pemimpin ideal bagi bangsa Indonesia. Terlebih lagi, Ganjar merupakan sosok religius yang dekat dengan ulama dan santri.
"Pak Ganjar dikenal baik di kalangan santri di sini. Beliau sosok yang mengayomi, bijaksana dan tentu religius. Apalagi beliau punya kedekatan dengan ulama dan santri di daerahnya," ungkap Alif.
Ganjar Pranowo memang dikenal aktif sebagai tokoh yang peduli terhadap ulama dan santri. Terbukti dengan banyaknya program santri yang didukungnya.
3. Ini elektabilitas capres berdasarkan survei pada generasi z dan millennial
Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo bersama Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa saat mengisi acara di Unair, Surabaya. Dok. Humas Pemprov Jatim..Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, terpilih sebagai tokoh dengan elektabilitas calon presiden tertinggi versi lembaga survei Center for Strategic and International Studies (CSIS).
Temuan itu merupakan hasil survei dari rilis bertajuk Pemilih Muda dan Pemilu 2024: Dinamika dan Preferensi Sosial Politik Pasca Pandemi. Adapun populasi survei adalah generasi z dan millennial.
Ketua Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS Arya Fernandes menuturkan, berdasarkan hasil survei elektabilitas calon presiden (capres) yang terdiri dari 14 tokoh, Ganjar berda di posisi teratas dengan perolehan 25,9 persen. Selanjutnya disusul Prabowo Subianto 19,2 persen, Anies Baswedan 18,1 persen, Ridwan Kamil 16,2 persen.
Temuan tersebut didapat setelah responden ditanya, "Bila Pemilu Presiden dilaksanakan hari ini, manakah diantara 14 nama-nama tokoh ini yang akan anda pilih sebagai Presiden Republik Indonesia?"
Sementara tokoh lain yang elektabilitasnya di bawah 10 persen adalah Sandiaga Uno, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Andika Perkasa, Erick Thohir, Khofifah Indar Parawansa, Puan Maharani, Airlangga Hartarto, Muhaimin Iskandar, Salim Segaf Al-Jufri, dan Zulkifli Hasan.
“Memang peta masih mungkin berubah, tapi memang ini kondisi peluang yang mungkin, baik secara politik maupun hitung-hitungan antarpartai dan juga secara elektoral,” ujar Arya di Auditorium CSIS, Jakarta Pusat, Senin (26/9/2022).
