Pemekaran Desa Jadi Cara Pemprov Jabar Tarik Anggaran Pusat 

Masih ada ketimpangan antara jumlah penduduk dan dana daerah

Bandung, IDN Times - Jumlah penduduk di Jawa Barat yang sangat besar dibandingkan populasi di provinsi lain bertolak belakang dengan anggaran yang diterima dari pemerintah pusat. Hal ini dikarenakan jumlah Kabupaten/kota yang ada di Jawa Barat kurang ideal dibandingkan daerah lain seperti Jawa Tengah atau Jawa Timur.

Untuk mengakali ketimpangan anggaran tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat ( Jabar) berupaya melakukan pemekaran desa. Kepala Bidang Bina Desa, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Barat, Wardana, jumlah desa di Jawa Barat saat ini, tercatat ada 5.313. Angka ini jelas masih kurang untuk menampung sekitar 50 juta penduduk Jawa Barat.

"Maka salah satu solusi  untuk mengentaskan ketimpangan jumlah tersebut adalah dengan pemekaran desa-desa baru. Dan ni yang sedang dilakukan Gubernur Jabar," ujar Wardana di acara Jabar Punya Informasi (Japri), di Gedung Sate, Rabu (25/9).

1. Semakin banyak desa semakin banyak dana masuk ke Jabar

Pemekaran Desa Jadi Cara Pemprov Jabar Tarik Anggaran Pusat IDN Times/Debbie Sutrisno

Menurut Wardana, semakin banyak jumlah desa maka anggaran yang masuk ke Jabar bisa lebih besar. Ini sejalan dengan program pemerintah pusat melalui anggaran dana desa. Meski anggaran tersebut  langsung masuk ke rekening desa, tapi minimal desa memiliki kas ketika akan menjalankan sejumlah program.

"Sehingga bisa menunjang untuk memajukan desa itu sendiri," ujarnya.

Dalam waktu dekat, Pemprov Jabar akan mengumpulkan sekitar 5.000 kepala desa dan luar dalam gelaran jambore. Hal ini  dilakukan, untuk mengevaluasi penyerapan anggaran desa, dialog, serta pemberian apresiasi pada desa berprestasi di Jabar. Selain itu gubernur dan bupati bakal melakukan evaluasi kinerja secara bersama.

2. Jambore Desa akan diadakan di Ciamis

Pemekaran Desa Jadi Cara Pemprov Jabar Tarik Anggaran Pusat ANTARA FOTO/Aji Styawan

Di tempat yang sama, Sekretaris Dinas Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Wahyudin, menuturkan, acara Jambore Desa rencananya bakal diselenggarakan di Desa Sidaharja, Lakbok, Kabupaten Ciamis pada 27-28 September 2019. Dalam acara ini Pemprov Jabar memberi kesempatan pula bagi desa berprestasi untuk membagikan pengalamannya terhadap desa lainnya. Selain itu dalam pelaksanaan Jambore Desa akan pula diwarnai dengan festival budaya dan festival Layang Lakbok.

"Di Lakbok itu ada festival Layang Lakbok yang merupakan kolaborasi komunitas dengan pemerintah. Biasanya permainan layangan kan siang ke sore, nah ini malam hari di tengah sawah bekas panen. Sehingga jadi wisata karena layangannya besar dan bercahaya," paparnya.

3. Pertemuan antarkepala desa untuk meningkatkan perekonomian setempat

Pemekaran Desa Jadi Cara Pemprov Jabar Tarik Anggaran Pusat ANTARA FOTO/Anis Efizudin

Wahyudin mengatakan, diadakannya kegiatan Jambore Desa menjadi upaya Pemprov Jabar terhadap pembangunan wilayah pedesaan khususnya di perbatasan. Desa pun harus bisa ditingkatkan perekonomiannya melalui berbagai cara baik pemekaran atau juga penggabungan desa serta peningkatan akses teknologi, dana dan soal lainnya.

"Kami berkomitmen untuk mendorong pembangunan desa melalui program Desa Juara, seperti One Vilage One Product, Jalan Mulus (Jamu), Desa Digital di desa. Inti dari itu akan kita bahas bersama nanti (di Jambore Desa)," papar Wahyudin.

Baca Juga: "KKN Desa Penari" Akhirnya Diangkat ke Layar Lebar. Tayang Tahun 2020

Baca Juga: [FOTO] Kerusuhan Aksi Massa di Sekitar Palmerah Utara

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya