Mudik Dilarang, Dishub Jabar Waspadai Jalur Tikus Diperbatasan

Siapkan 338 titik penyekatan antisipasi pemudik nakal

Bandung, IDN Times - Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Barat berencana membuat penyekatan di wilayah perbatasan antarprovinsi serta jalur-jalur alternatif untuk mengantisipasi pemudik yang nekat melintas saat libur Idul Fitri 2021, nanti.

Hal itu sebagai upaya pencegahan dan larangan mudik bagi masyarakat pada libur Lebaran.

"Yang kami khawatirkan dalam berbagai rapat koordinasi, masukan dari teman-teman Organda dan PO, jangan sampai mengikuti aturan tapi ada (angkutan atau pribadi) ilegal masuk lewat jalan tikus kemudian dibiarkan. Itu jadi konsen kami," ujar Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Hery Antasari dalam acara yang diselenggarakan Forum Diskusi Wartawan Bandung (FDWB), Kamis (8/4/2021).

1. Masih banyak warga ingin mudik meski sudah dilarang

Mudik Dilarang, Dishub Jabar Waspadai Jalur Tikus DiperbatasanDishub Jabar, Organda, dan PT Kai berdiskusi terkait larangan mudik 2021. IDN Times/Istimewa

Dia memastikan, dinas perhubungan (dishub) bersama aparat lainnya akan lebih waspada dalam melakukan penyekatan agar titik rawan kebocoran dari evaluasi tahun kemarin bisa diperbaiki.

Menurutnya, berdasarkan data pusat Litbang Kemenuhub ada sekitar 83 juta warga di Indonesia yang biasanya melakukan mudik tahunan, di mana 52 juta jiwa ada di Pulau Jawa. Dari angka tersebut ada sekitar 10,3 juta yang berasal dari Jabodetabek, di mana 4 juta merupakan warga Jabar. Sedangkan dari Jawa Barat sendiri ada sekitar 13 juta. Artinya ada sekitar 17 juta warga Jabar yang diprediksi akan melakukan mudik.

Namun, dengan adanya pandemik COVID-19 saat ini dari total pemudik ada sekitar 11 persen yang masih berencana mudik meski sudah ada larangan dari pemerintah.

Untuk mengantisipasi jumlah pemudik yang mungkin masih akan ada meski pemerintah melakukan pelarangan, Dishub Jabar akan berkoordinasi dengan dishub kabupaten/kota dan satgas COVID-19 setempat untuk sama-sama bertanggugjawab dalam pengendalian antisipasi pemudik.

"Artinya setiap daerah harus aware dengan data dan harus siap dengan kebijakan. Tapi konsepnya lebih ke pendekatan dan koordinasi," ungkap Heri.

2. Ada 338 titik penyekatan di Jabar untuk cegah pemudik

Mudik Dilarang, Dishub Jabar Waspadai Jalur Tikus DiperbatasanIlustrasi. (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Khusus untuk penyekatan, Dishub Jabar memperkirakan akan ada 338 titik yang dijaga oleh petugas gabungan (dinas perhubungan, kepolisian, TNI dan Satpol PP) di wilayah Jawa Barat untuk mencegah pemudik dan pemudik dini Lebaran 2021.

"Rencananya akan ada 338 titik di 27 kabupaten kota di Jabar. Jadi itu dijaga oleh petugas gabungan bukan hanya dari Dishub Jabar saja," kata Kabid Perhubungan Transportasi Darat Dinas Perhubungan Jawa Barat Iskandar.

Titik penyekatan tersebut diantaranya tersebar di Kabupaten Bogor sebanyak 13 titik dan di Sukabumi sebanyak lima titik.

"Jadi posko titik penyekatan ini memang memerlukan sumber daya manusia yang lumayan banyak karena tadi penyekatan itu kan harus memperhentikan kendaraan. Nah kalau orangnya bukan hanya dari dishub kan enggak bisa melakukan itu," kata dia.

3. Masyarakat diharap bisa mematuhi aturan pemerintah

Mudik Dilarang, Dishub Jabar Waspadai Jalur Tikus DiperbatasanSpanduk ajakan tidak mudik di Serang, Banten (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Iskandar mengatakan salah satu upaya yang dilakukan oleh Dishub Jawa Barat ialah memaksimalkan sosialiasi tentang larangan mudik Lebaran 2021 sebelum kebijakan tersebut ditetapkan.

"Jadi memang pelarangan mudik itu dari tanggal 6 sampai 17 Mei 2021 sehingga sebelum itu ditetapkan kami sudah turun ke lapangan mensosialiasikan tentang larangan mudik. Jadi kekuatannya di sosialiasi ini untuk pencegahan pemudik dini ini," kata Iskandar.

Iskandar berharap masyarakat bisa mematuhi kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah terkait larangan mudik Lebaran 2021 karena hal tersebut untuk mengendalikan kasus virus corona di Indonesia.

"Situasi terakhir kondisi kita di Jabar membaik untuk COVID-19. Akan tetapi, atas pertimbangan lintas sektor, setelah libur panjang kemarin selalu terjadi lonjakan kasus. Sehingga kita khawatir upaya kita untuk memberantas covid jadi sia-sia," kata dia.

Baca Juga: Kritik Organda: Hajat Atta Halilintar Boleh, Kok Mudik Dilarang?

Baca Juga: Jokowi Ungkap Niat Baik Pemerintah Larang Mudik, Sabar Ya

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya