Minyak Goreng Curah Sudah Seminggu Hilang di Pasaran Kota Bandung

Masyarakat keluhkan sulitnya dapat suplai minyak murah

Bandung, IDN Times - Kebijakan pemerintah mencabut aturan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng kemasan dan mengalihkan subsidi pada minyak goreng curah agar bisa dijual Rp14 ribu per liter menimbulkan persoalan baru.

Minyak goreng kemasan yang semula langka kini stoknya berlebih dengan harga tinggi. Sedangkan, minyak goreng curah yang dibutuhkan masyarakat menengah bawah hilang di pasaran.

Salah satu pedagang minyak goreng curah, Cecep mengatakan, sejak aturan HET dihilangkan suplai minyak goreng curah dari pabrik justru tidak ada.

"Sudah seminggu tidak ada stok dari seminggu ke belakang. Kami cari barangnya ke distributor besar di sekitar Bandung juga gak ada," ujar Cecep saat ditemui, Senin (21/3/2022).

1. Stok hanya cukup untuk 3 hari

Minyak Goreng Curah Sudah Seminggu Hilang di Pasaran Kota BandungPekerja menata minyak goreng curah yang sudah dikemas kantong plastik di salah satu agen penjualan minyak goreng curah di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (5/1/2022). (ANTARA FOTO/Patrik Cahyo Lumintu)

Cecep menuturkan, ketika stok minyak goreng kemasan sulit didapat, minyak goreng curah masih bisa dibeli di distributor. Bahkan dua hingga tiga hari sekali suplainya sudah ada.

Toko milik Cecep sendiri biasanya menyiapkan 14 drum dengan kapasitas masing-masing mencapai 180 kilogram (kg). Stok ini bisa dibeli oleh masyarakat dengan harga Rp18 ribu per kg baik oleh pedagang eceran maupun konsumen langsung.

"Sekarang pas minyak goreng kemasan ada dan mahal, minyak goreng curah malah susah. Kasian orang yang mau jualan lagi atau pedagang kaya tukang gorengan jadi mahal pas butuh minyak murah," ujarnya.

2. Susah kalau hanya andalkan operasi pasar

Minyak Goreng Curah Sudah Seminggu Hilang di Pasaran Kota BandungPedagang Pasar Wonokromo Surabaya saat mengantre minyak goreng murah, Selasa (22/2/2022). (IDN Times/Khusnul Hasana)

Salah satu pedagang sembako di Pasar Kosambi, Barojah mengatakan, dia sudah tidak lagi berjualan minyak goreng curah sepekan ke belakang. Selain stoknya tidak ada, ketika ada pun harganya justru mahal.

Selama ini dia hanya mengandalkan penjualan minyak goreng curah dari operasi pasar yang dilakukan pemerintah. Jika tidak ada operasi pasar yang menjual minyak sesuai harga dari pusat, Barojah lebih memiliki menjual barang sembako lainnya.

"Kalau hanya pakai operasi pasar tidak akan ada stok lama. Paling dua atau tiga hari juga langsung habis karena banyak pembeli dan pedagang butuh. Kami cuman minta kepastian stok ada terus dan harga bisa dijangkau pembeli," ujar Barojah.

3. Pemerintah wajib beri kepastian ketersediaan minyak goreng curah

Minyak Goreng Curah Sudah Seminggu Hilang di Pasaran Kota Bandungilustrasi minyak goreng curah (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Polemik kelangkaan minyak goreng curah berdampak besar pada masyarakat. Terlebih harga minyak goreng kemasan sekarang bisa mencapai Rp20 ribu per liter. Bahkan ada yang mencapai Rp24 ribu per liter.

Kenaikan harga tersebut pun menjadi pil pahit bagi masyarakat di tengah perekonomian yang masih suram. "Kan kemarin harga gas naik, sekarang harga minyak goreng naik. Kita sebagai orang kurang mampu ya jadi makin susah hidupnya," ujar Eni, salah satu ibu rumah tangga di Kota Bandung.

Menurutnya, itikad pemerintah untuk menurunkan harga minyak goreng curah dengan acuan HET Rp14 ribu per liter tidak akan berdampak banyak pada harga di toko kelontong. Karena harga itu hanya bisa diperoleh ketika masyasrakat membelinya ke pasar tradisional.

Sedangkan mayoritas masyarakat termasuk Eni sulit untuk datang ke pasar dan membeli minyak goreng. Alhasil dia membeli minyak curah dari toko kecil yang ada di sekitar rumah.

"Kemarin terakhir saya beli seperempat kilogram sudah Rp9 ribu. Jadi kalau mau beli satu kilogram sudah Rp35 ribu," ujarnya.

Baca Juga: HET Minyak Goreng Kemasan Resmi Dicabut, Minyak Curah Naik

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya