Manajemen BIJB Sambut Baik Pemindahan Rute dari Husein ke Kertajati

Penerbangan luar Jawa di BIJB maksimal dimulai pada 15 Juni

Bandung, IDN Times - Direktur PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), Muhammad Singgih menyambut baik pernyataan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, yang akan memindahan rute penerbangan ke luar Pulau Jawa di Bandara Husein Sastranegara ke Bandara BIJB Kertajati di Majalengka. Pergeseran rute penerbangan ini akan membagi peran dua bandara yang sama-sama beroperasi di Provinsi Jawa Barat.

Singgih mengatakan, saat ini operasional kebandarudaraan di Kertajati sudah dinyatakan siap. Moda transportasi sebagai penunjang optimalisasi penerbangan dari bandara terbesar kedua setelah Soekarno-Hatta tersebut akan beroperasi lagi jika penerbangan kembali dibuka dari bandara ini.

Menurutnya, dalam rapat bersama Kementerian Perhubungan di Jakarta, Selasa (7/5) 2019, telah disepakati pembagian peran sementara antara Bandara Husein Sastranegara dan Bandara Kertajati. Rapat dihadiri pemangku kepentingan otoritas bandara, dan operator Bandara Kertajati PT Angkasa Pura II.

Hasilnya, Husein Sastranegara tetap beroperasi dengan melayani rute di dalam Pulau Jawa dan Bandar Lampung. Adapun rute internasional, Husein tetap melayani ke Malaysia dan Singapura. Sedangkan rute jarak jauh atau keluar pulau Jawa seluruhnya akan dialihkan ke Kertajati

"Pelaksanaannya bisa sebelum lebaran atau setelah lebaran. Tapi maksimal itu 15 Juni 2019," kata Singgih melalui siaran pers, Rabu (8/5).

1. Peralihan rute berkaitan dengan jarak antardaerah

Manajemen BIJB Sambut Baik Pemindahan Rute dari Husein ke KertajatiIDN Times/Andra Adyatama

Singgih menjelaskan, pertimbangan pengalihan rute jarak jauh juga, berkaitan dengan lalu lintas udara di Kertajati yang masih terbilang lengang. Berbanding terbalik dengan Husein Sastranegara yang sudah begitu padat melayani penerbangan setiap harinya. Keputusan akhirnya diambil agar Bandara Kertajati bisa optimal dari segi pelayanan penerbangan.

Saat ini fasilitas Bandara Kertajati sudah sangat siap melayani penerbangan domestik maupun internasional. Panjang landasan sudah 3000 meter x 60 meter, serta parking stand dapat menampung 22 pesawat, sehingga memantapkan bahwa bandara ini siap melayani penerbangan kapan saja.

Dari sisi konektivitas, kata Singgih, juga tidak ada masalah. Sambil menunggu rampungnya Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) sebagai akses utama ke Bandara Kertajati, Tol Cipali tetap bisa diandalkan. Tol ini juga yang sejauh ini digunakan moda transportasi menuju Bandara Kertajati.

"Bandung ke Kertajati via Tol Cipali itu cuma dua setengah jam menggunakan kendaraan pribadi atau umum," kata Singgih.

2. Sudah ada 12 mitra yang bekerja sama dengan BIJB Kertajati

Manajemen BIJB Sambut Baik Pemindahan Rute dari Husein ke KertajatiHumas BIJB

Menurut Singgih, hingga sekarang sudah ada 12 mitra dan sembilan rute di Jawa Barat yang sudah terlayani dari dan menuju Bandara Kertajati. Selain travel ada Perum Damri, moda transportasi yang sudah menyediakan dan menambah armadanya kapan saja jika dibutuhkan.

Mitra transportasi untuk menjangkau Bandara Kertajati, kata dia, adalah Bandung, Indramayu, Tasikmalaya, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Majalengka, Kuningan, Purwakarta, Cirebon dan Kabupaten Bekasi. Seluruhnya mulai melayani penumpang kembali pada 15 Mei 2019.

"Artinya masyarakat tidak perlu khawatir lagi bagaimana menjangkau Bandara Kertajati. Ini juga akan terus berkembang ke daerah lain seiring permintaan masyarakat," kata Singgih.

Baca Juga: Penerbangan ke Luar Jawa dari Husein Akan Dipindah ke BIJB Kertajati

Baca Juga: [Foto] Begini Suasana Sepinya Bandara BIJB Kertajati Majalengka

3. Gubernur Jabar imbau akses ke Kertajati harus segera dirampungkan

Manajemen BIJB Sambut Baik Pemindahan Rute dari Husein ke KertajatiIDN Times/Debbie Sutrisno

Sementara itu, Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, pemindahan rute ke luar Pulau Jawa dari Bandara Husein Sastranegara ke Bandara Kertajati memang akan berdampak baik menghidupkan bandara internasional tersebut. Meski demikian, Ridwan Kamil meminta pemerintah memperhatikan akses penunjang masyarakat ketika harus pergi ke Kertajati untuk terbang ke luar pulau.

"Saya minta dipertimbangkan juga kalau pindah ke sana. Dari Bandung Raya naik apa, berarti taksi gimana mahal, mobil travelnya gimana," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil kepada wartawan di Gedung Sate.

Emil berharap, jangan sampai dengan pemindahan rute penerbangan luar Jawa dari Bandara Husein Sastranegara ke Kertajati mengakibatkan penumpang mengalami kesulitan dan menimbulkan kemarahan penumpang.

Sebelumnya Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, sedang melakukan evaluasi ihwal belum optimalnya Bandara Kertajati pasca diresmikan Mei 2018 lalu.

“Kita akan lakukan evaluasi, dan sudah bertemu dengan gubernur juga, langkah yang kita ambil adalah semua penerbangan tujuan luar Jawa itu berangkatnya semua dari Kertajati tidak dari Bandara Husein Sastranegara,” kata Budi.

Budi menyebutkan, terkait rencana itu semua pihak sudah menyatakan persetujuan tinggal menunggu waktu pelaksanaan saja.

Baca Juga: BIJB Kertajati, Bandara Harapan Jawa Barat yang Masih Ngos-ngosan

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya