Kisruh Walk Out Wakil Parpol saat Peresmian Maskot Pilwalkot Bandung

Mereka merasa kurang dihargai karena duduk di belakang

Bandung, IDN Times - Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah meluncurkan maskot untuk pemilihan wali kota (Pilwalkot) Kota Bnadung 2024 dengan nama Baraya. Selain maskot Pilwalkot, KPU Kota Bandung juga meluncurkan jingle untuk Pilwalkot 2024. Seniman dan musisi Doel Sumbang digandeng untuk menulis dan menyanyikan jingle ini, Minggu (9/6/2024) malam.

Namun, dibalik kemeriahan tersebut terdapat aksi 'walkout' yang dilakukan perwakilan sejumlah partai politik yang hadir dalam acara tersebut. Mereka kecewa karena merasa tidak disambut secara baik oleh KPU sebagai penyelenggara acara.

Ketua Nasdem Kota Bandung Rendiana Awangga membenarkan mengenai hal tersebut. Meski tidak datang ke acara, dia menyebut mendapatkan informasi dari perwakilan yang hadir memang ada aksi pergi meninggalkan acara sebelum selesai.

"Saya memang tidak ikut kebetulan (di acara). Tapi saya dapat informasi juga dari teman-teman parpol memutuskan until walkout," kata Rendiana saat dihubungi, Senin (10/6/2024).

1. Parpol merasa kurang dihargai

Kisruh Walk Out Wakil Parpol saat Peresmian Maskot Pilwalkot BandungDok. Humas Pemkot Bandung

Dalam kegiatan yang diselenggarakan di Harris Convention Centre, Jalan Peta, Kota Bandung, para perwakilan partai politik merasa tidak dihargai sebagai undangan dalam kegiatan tersebut, terutama dalam hal penempatan tempat duduk yang berada di posisi belakang.

"Kami walk out karena yang diundang itu ketua dan sekretaris partai dalam undangan. Kami bukan gila hormat, tapi kenapa kursi kami di belakang," kata Ari Setia Sakti, Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Bandung.

Menurutnya, karena tidak ada petunjuk di kursi, dia kemudian mencoba duduk di kursi bagian depan. Namun, panitia kemudian memintanya duduk di baris belakang.

"Kami mencoba masuk pun dihalangi-halangi sama EO untuk duduk di depan. Kebayang enggak, pimpinan partai di Kota Bandung yang juga pimpinan DPRD seperti pak Achmad Nugraha, Pak Edwin Senjaya, berada di belakang. Ketua dan sekrtaris partai politik ink kan peserta pemilu juga," ungkapnya.

2. KPU dianggap asal-asalan dalam membuat kegiatan

Kisruh Walk Out Wakil Parpol saat Peresmian Maskot Pilwalkot BandungDok. Humas Pemkot Bandung

Sementara itu, Wakil Ketua Partai Gelora Kota Bandung Agam Darmawangsa kecewa dengan KPU Kota Bandung yang terkesan asal-asalan membuat kegiatan sebesar Peluncuran Tahapan, Maskot dan Jingle Pilkada Kota Bandung.

"Teman teman kecewa. Kan, yang diundang itu ketua partai, tapi tiba-tiba membaur saja (tanpa petunjuk kursi) yang didepan katanya untuk penyelenggara pemilu. Ya, kami kecewa, jadi teman-teman (parpol) keluar semua," bebernya.

Agam mengira, hanya partainya saja yang diminta untuk berada di kursi belakang karena merasa partainya tidak memiliki keterwakilan di DPRD Kota Bandung. Ternyata, hampir rata-rata perwakilan partai politik yang hadir duduk di bagian belakang.

"Kami kira itu cuma partai kita saja. Pas kesini aduh, kecewa. Tadi teman-teman (parpol) keluar semua karena merasa kecewa. Kalau partai ya seharusnya ditempatkan di depan lah, ini kita disuruh berbaur, " pungkasnya.

3. Pemkot minta kegiatan pilwalkot diikuti seluruh warga Bandung

Kisruh Walk Out Wakil Parpol saat Peresmian Maskot Pilwalkot BandungIlustrasi Pemilu. (IDN Times/Mhd Saifullah)

Dalam acara semalam, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Bandung, Asep Gufron menyebut, tren positif ini perlu dijaga pada pelaksanaan Pilkada/Pilwalkot Bandung 27 November mendatang.

“Namun kita ingin menumbuhkan kesadaran bagi wargi Bandung akan pentingnya suksesi kepemimpinan,” ujar Asep dalam sambutannya.

Di sisi lain, ia menyebut keberhasilan Kota Bandung menorehkan angka partisipasi yang lebih tinggi dibandingkan skala Jabar dan Nasional menjadi indikator keberhasilan sosialisasi yang digelar oleh seluruh elemen pada Pemilu 2024.

“Ini juga bukti bahwa sosialisasi dari semua pihak yang terlibat di dalamnya berhasil. Dan kesadaran warga Kota Bandung sudah lebih baik,” ucapnya.

Asep berharap, angka partisipasi pemilih di Kota Bandung pada Pilkada/Pilwalkot 2024 dapat dijaga. Die menerangkan bahwa Pemkot Bandung saat ini masih memperbarui data pemilih di Kota Bandung. Ada banyak pemilih pemula yang baru mendapat kesempatan menyalurkan hak pilihnya pada Pilwalkot 2024 mendatang.

“Dengan semangat kebersamaan, mari kita wujudkan Pilwalkot 2024 yang damai, aman, sukses, dan berkualitas dalam arti integritas, transparan dan bertanggung jawab,” pesan Asep.

Baca Juga: Pilwalkot Bandung, Demokrat Optimistis Elektabilitas Kang Arfi Terus Naik

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya