Hujan Deras, Sembilan Desa di Kabupaten Bandung Terendam Banjir

Ribuan warga terdampak banjir yang terjadi Sabtu kemari

Bandung, IDN Times - Hujan yang melanda kawasan Bandung Raya kembali mengakibatkan banjir di daerah Kabupaten Bandung. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, akibat hujan yang terjadi pada Sabtu (6/5/2023), setidaknya terdapat sembilan desa yang terdampak banjir.

Desa tersebut adalah Rancamanyar, Cangkuang Wetan, Sumbersari, Pananjung, Bojongsoang, Tegalluar, Pameuntasan, Sukamanah, dan Mekarrahayu. Ketinggian genang air pun bervariasi mlai dari 30 sentimeter (cm) hingga dua meter.

Banjir ini pun menyebabkan ribuan warga terdampak. Desa paling banyak yang rumahnya tergenang banjir ada di Desa Bojongsoang dengan 1.243 jiwa, Desa Cangkung Wetan (1.058 jiwa), dan Desa Baleendah (922 jiwa).

"Yang mengungsi jumlahnya puluhan. Sementara ini kami masih melakukan pendataan," kata Humas BPBD Jawa Barat, Hadi Rahmat, Minggu (7/5/2023).

1. Banjir akibat luapan air dari sungai

Hujan Deras, Sembilan Desa di Kabupaten Bandung Terendam BanjirDok.IDN Times/Istimewa

Hujan deras yang mengguyur wilayah Bandung Raya pada Jumat (5/5) malam hingga Sabtu (6/5) dini hari menyebabkan sejumlah wilayah permukiman dan ruas jalan terendam banjir. Akses masyarakat yang menggunakan kendaraan roda dua dan empat pun menjadi terhambat.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Uka Suska Puji Utama mengatakan, banjir terjadi di Kampung Bojong Sayang, Desa Pananjung, Kecamatan Cangkuang. Akibatnya, ruas jalan dan permukiman terendam banjir dengan ketinggian mulai dari 30 hingga 50 sentimeter.

“Penyebab kejadian karena luapan Sungai Citarum dan Sungai Cisangkuy,” katanya dikonfirmasi.

2. Banyak kendaraan mogok akibat menerjang banjir

Hujan Deras, Sembilan Desa di Kabupaten Bandung Terendam BanjirIDN Times/Arifin Al Alamudi

Kata Uka, akses Jalan Andir Katapang dan Jalan Banjaran masih bisa dilalui kendaraan roda dua dan empat, meski pun masih ada banjir.

Selain itu, di wilayah Dayeuhkolot banjir menerjang lima kampung, yakni Babakan Sangkuriang, Citereup, Asih, Cilisung, dan Bojong Asih. Pengungsi dipindahkan ke selter Desa Dayeuhkolot.

Selain itu, banjir setinggi 100 sentimeter terjadi di Kampung Sapan. Ada tiga RW yang terendam, yakni di Desa Sumbersari Kecamatan Ciparar, Desa Tegalluar, dan Bojoangsoang. Di Desa Pameuntasan, Kutawaringin, banjir merendam 15 rumah di sana.

Salah seorang warga Dayeuhkolot Daniel Calvin (25) mengatakan, banjir di Jalan Raya Dayeuhkolot sudah terjadi sejak Sabtu pagi

Banjir diakibatkan meluapnya sungai Citarum yang berada tepat di bawah jembatan yang membatasi Dayeuhkolot dan Baleendah, Kabupaten Bandung.

“Gak deras-deras banget (hujannya), cuma Subuh doang hujannya tapi jadinya banjir di Baleendah, Dayeuhkolot, dan sekitarnya,” ucap Daniel.

Menurut dia, banyak kendaraan roda dua yang mogok ketika nekat menerjang banjir.

“Motor masih bisa lewat, tapi ya mogok. Kendaraan mobil masih bisa,” tuturnya.

3. Waspada hujan lebat masih mengintai wilayah Bandung Ray

Hujan Deras, Sembilan Desa di Kabupaten Bandung Terendam BanjirIlustrasi hujan (IDN Times/Sukma Shakti)

Kepala BMKG Bandung, Teguh Rahayu mengatakan bahwa BMKG Bandung mencatat hujan pada 5 Mei 2023 sebesar 60 mm yang termasuk dalam kategori hujan lebat dalam kategori hujan harian. Namun, hujan sebesar 40,3 mm terjadi dalam jangka waktu tiga jam antara pukul 01.00 WIB sampai pukul 04.00 WIB atau termasuk dalam kategori hujan sangat lebat dalam kategori hujan per jam. Sore harinya, terjadi pula hujan sebesar 15 mm sekitar pukul 16.00 WIB sampai 19.00 WIB.

Beberapa pos pengamatan hujan mencatat hujan, seperti di Talagabodas Kota Bandung (38 mm atau hujan sedang), Padalarang Bandung Barat (118 mm atau hujan sangat lebat), dan Cileunyi, Kabupaten Bandung (16,5 mm atau hujan ringan).

"Kejadian hujan seperti ini lazim terjadi pada masa peralihan dengan karakteristik hujan sedang hingga lebat dalam durasi singkat. Sepanjang Mei ini setiap hari terjadi hujan dengan karakteristik seperti demikian di seluruh wilayah Jawa Barat," kata Teguh Rahayu.

Adapun penyebab banjir, menurut Teguh, karena curah hujan sangat lebat dengan durasi singkat (satu jam). Selain itu, hujan ringan juga terjadi setelah kejadian hujan sangat lebat tersebut.

Baca Juga: Kalsel Menghadapi Persoalan Banjir dan Pertambangan

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya