Demonsterasi Berlanjut, 400 Mahasiswa Unpad Siap Bergabung di Jakarta

Aksi akan dilakukan di depan gedung DPR RI

Bandung, IDN Times - Aksi mahasiswa dari sejumlah kampus di Bandung belum berakhir. Rencananya akan ada aksi lanjutan yang digelar, Selasa (24/9). Salah satu kampus yang siap menurunkan mahasiswanya adalah Universitas Padjadjaran (Unpad).

Ketua BEM Universitas Padjadjaran, Imam Syahid mengatakan, pihaknya sudah melakukan konsolidasi dan siap mengikuti aksi lanjutan sebagai bentuk ketidakpuasan atas kinerja DPR dan pemerintah pusat.

"Rencananya akan ada 400 orang lebih. Kita akan berkumpul di UKM Barat," ujar Imam kepada IDN Times, Senin (23/9) malam.

Terkait apakah aksi ini akan berbarengan dengan kampus lain yang infonya juga bakal melakukan aksi, Imam belum bisa memastikannya. Namun, aksi yang dilakukan mahasiswa Unpad tidak akan di Bandung. Aksi tersebut rencananya bakal dilakukan di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Selatan.

Sebelumnya pamflet terkait aksi turun ke jalan kembali tersebar di media sosial. Dalam pamplet tersebut bukan hanya mengajak mahasiswa tapi juga rakyat untuk ikut menggugat negara.

Titik aksi ini bertempat di Gedung Sate dengan waktu sekitar pukul 09.00 WIB. Selain itu tersebar juga pamplet dari kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Dalam imbauan tersebut mengajak mahasiswa UPI turun ke jalan dan mengganti absensi kuliah dengan keikutsertaan pada aksi.

1. Ribuan mahasiswa membuat kericuhan di DPRD Jabar

Demonsterasi Berlanjut, 400 Mahasiswa Unpad Siap Bergabung di JakartaIDN Times/Debbie Sutrisno

Sebelumnya, ribuan mahasiswa dari berbagai kampus melakukan aksi di depan kantor DPRD Jabar. Mereka menggugat sejumlah rencana Revisi Undang-Undang (RUU) yang dianggap akan menyengsarakan rakyat.

Mereka menyuarakan kekesalan terhadap kinerja DPR dan pemerintah yang dianggap akan merusak bangsa dengan berbagai aturan melalui revisi sejumlah undang-undang.

Aksi ini pun sempat rusuh dua kali. Musababnya mahasiswa ingin merangsak masuk ke halaman DPRD Jabar. Namun, kepolisian yang sudah berjaga melakukan perlawanan agar mahasiswa tidak bisa masuk.

Hingga malam hari, aksi masih terus berlanjut. Sekitar pukul 18.30 WIB, para mahasiswa kembali berupaya menerobos barikade aparat. Namun, aksi tersebut kembali gagal. Polisi kemudian memukul mundur para mahasiswa dengan water canon dan gas air mata. Sekitar pukul 20.00 WIB barulah situasi di depan Gedung DPRD Jabar mereda.

2. Polisi alami luka-luka terkeda lemparan barang

Demonsterasi Berlanjut, 400 Mahasiswa Unpad Siap Bergabung di JakartaIDN Times/Galih Persiana

Sembilan anggota kepolisian disebut menjadi korban dalam kerusuhan aksi demo mahasiswa di depan kantor DPRD Jawa Barat (Jabar). Saat ini seluruh korban polisi sudah dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

Kapolda Jabar, Inspektur Jenderal Rudy Sufahriadi mengatakan, rata-rata mereka mengalami luka karena lemparan barang dari arah mahasiswa ketika melakukan blokade. Para korban anggota polisi itu kini sudah dibawa ke rumah sakit Sartika Asih.

"Sekarang sudah di Sartika Asih, nanti saya akan lihat. Mudah-mudahan sembuh," kata Rudy di temui di Gedung DPRD.

Rudy menambahkan, sejauh ini belum ada informasi terkait korban yang berasal dari mahasiswa. "Enggak ada korban dari mahasiswa," kata dia.

3. Mahasiswa pun ada yang menjadi korban

Demonsterasi Berlanjut, 400 Mahasiswa Unpad Siap Bergabung di JakartaIDN Times/Debbie Sutrisno

Seorang mahasiswa yang melakukan peliputan atas nama pers mahasiswa terkena lemparan batu di bagian telinga sebelah kiri. Akibat lemparan tersebut, mahasiswa atas nama Rian Hamdani mengalami pendarahan dan pingsan sesaatnya.

Salah satu rekan Rian, Muhammad Abdul Aziz mengatakan, kejadian ini bermula ketika Rian ingin mengambil gambar seorang polisi yang terkena lemparan. Tak disangka batu cukup besar melayang dari kerumunan aksi mahasiswa dan mengenainya.

Rian yang mengalami pendarahan langsung mendapat pengobatan dari anggota polisi lain. Namun, alat yang tersedia untuk pengobatan tidak maksimal, sehingga telinga Rian hanya diperban secukupunya.

"Polisi meminta kita untuk berangkat ke rumah sakit saja," ujar Aziz menjelaskan, Senin (23/9).

Menurutnya, Rian yang terkena lemparan dan mengalami pendarahan pingsan sekitar pukul 18.30 WIB. Saat akan hendak dibawa ke rumah sakit akses ke jalan raya agak sulit sehingga harus menunggu massa membubarkan diri. Alhasil Aziz baru bisa dibawa ke rumah sakit pukul 19.30 WIB.

Baca Juga: Mahasiswa Bandung Setelah Aksi: Patah Kaki hingga Hiportemia

Baca Juga: Menanti Rombongan Mahasiswa Daerah, Peserta Aksi Demo Menginap di DPR

Topik:

  • Galih Persiana
  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya