Bandung, IDN Times - Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat memberikan perhatian khusus untuk titik-titik jalur jalan di jalur mudik yang dinilai cukup labil. Hal ini penting guna mengantisipasi keselamatan para pemudik yang melewati jalur-jalur tersebut.

Kepala Bidang Pemeliharaan dan Pembangunan Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jabar, Agus Hendrarto, mengatakan, pihaknya saat ini telah menyiapkan 41 posko pengamatan yang lokasinya tersebar di seluruh daerah.

"Kami pun telah menyiagakan 108 alat berat. Ini sudah disiapkan jadi kalau ada jalan longsor lebih siap," ujar Agus dalam acara Jabar Punya Informasi (Japri) di Gedung Sate, Selasa (21/5). Dia menambahkan, alat ini juga bisa menarik kendaraan menderek kendaraan mogok saat berada di jalur mudik yang bisa memicu kemacetan.

Dari pantauan Bina Marga, jalur yang kerap terjadi longsor ada di daerah Ciamis, Cikijing, dan Puncak. Daerah ini memiliki persoalan geologi sehingga saat terjadi pergerakan tanah sedikit bisa berdampak pada jalan yang amblas atau bahkan longsor.

Agus menjelaskan, di Jabar terdapat tiga jalur utama yang sering dilalui masyarakat mudik, yakni utara, selatan, tengah, serta jalur alternatif. Jalur utama di utara umumnya menggunakan jalur pantai utara mulai dari Bekasi, Cikarang Cikampek, Purwakarta hingga Cirebon.

Kemudian, kata dia, jalur tengah Jabar ada Sadang, Subang terus ke arah Sumedang dan Cirebon. Kemudian, Bandung ke Cirebon melalui Sumedang. Untuk selatan, mulai dari Bogor, Puncak Bandung, Nagrek, Tasikmalaya, Ciamis, Banjar hingga perbatasan Jawa Tengah.

"Dari 2.360 Km di Bina Marga 98 persen sudah bagus. Ada beberapa titik ini umumnya bergelombang karena usia konstruksi ini terlampaui, harusnya ada peningkatan," katanya.

Baca Juga: Pelindo IV Mulai Siaga Arus Mudik di 21 Pelabuhan Kawasan Timur

Baca Juga: 10 Kue Khas Lebaran yang Populer di Indonesia, yang Mana Favoritmu?