Menunggu Waktu, BPBD KBB Waspadai Pergerakan Sesar Lembang 

Empat kecamatan masuk zona merah Sesar Lembang

Bandung Barat, IDN Times - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat (KBB) mewaspadai adanya ancaman aktivitas Sesar Lembang. Pergerakan Sesar Lembang ini diprediksi memiliki kekuatan gempa 6,8 magnitudo.

Kepala Pelaksana BPBD Bandung Barat Duddy Prabowo mengatakan, wilayah Kabupaten Bandung Barat memiliki potensi bencana geologi yang diprediksi cukup besar. Bencana geologi itu adalah patahan atau Sesar Lembang dengan garis lintang dari ujung Kecamatan Lembang sampai wilayah Kecamatan Padalarang.

"Panjangnya 29 kilometer melintang dari timur ke barat. Ada empat kecamatan yang langsung terlintasi mulai dari Padalarang, Parongpong, Cisarua dan Lembang," ujar Duddy, Selasa (26/1/2021).

1. Aktivitas Sesar Lembang di Kampung Muril guncang 105 rumah

Menunggu Waktu, BPBD KBB Waspadai Pergerakan Sesar Lembang Ilustrasi Gempa (IDN Times/Arief Rahmat)

Sesar Lembang sendiri menurutnya belum menunjukkan adanya aktivitas lagi setelah kurang lebih 10 tahun terakhir. Dalam rentang waktu 2010 sampai 2011, sedikitnya ada 14 kali gempa. Aktivitas Sesar Lembang terakhir kali mengguncang Kampung Muril, Desa Jambudipa, Kecamatan Cisarua pada 28 Agustus 2011 silam.

"Memang ini pernah terjadi gempa kecil pada waktu itu di Kampung Muril Kecamatan Cisarua pada tahun 2011 terkait dengan aktivitas Sesar Lembang," ungkap Duddy.

Pada peristiwa itu, aktivitas Sesar Lembang bergerak dengan kekuatan 3,3 skala Richter. Namun, meski tidak terlalu besar, sedikitnya ada 105 rumah warga di kawasan kampung tersebut mengalami kerusakan.

2. BPBD sudah susun dokumen rencana kontingensi

Menunggu Waktu, BPBD KBB Waspadai Pergerakan Sesar Lembang Kepala BPBD KBB, Duddy Prabowo. (IDN Times/Bagus F)

Berkaca dari bencana geologi Sesar Lembang di Kampung Muril, BPBD menyusun rencana kontingensi menghadapi gempa akibat Sesar Lembang. Renkon itu menitik beratkan pada langkah apa saja yang musti dilakukan saat aktivitas Sesar Lembang terjadi.

"Di dokumen renkon kita sudah diskenariokan kemana harus evakuasi, kemana mereka harus berlari dan menyelamatkan diri. Jadi titik evakuasi sudah ditentukan. Semua ada di dokumen renkon," paparnya.

3. Ada tiga segmentasi sepanjang 29 kilometer garis sesar

Menunggu Waktu, BPBD KBB Waspadai Pergerakan Sesar Lembang Ilustrasi Gempa (IDN Times/Sukma Shakti)

Berdasar penelitian ahli geologi, Sesar Lembang terbagi menjadi tiga segmentasi, wilayah barat, tengah dan timur. Aktivitas gempa Sesar Lembang di Kampung Muril merupakan aktivitas gempa di segmentasi tengah.

"Gempa ini tidak bisa diprediksi kapan pasti terjadinya. Tiga segmen Sesar Lembang ini juga bisa terjadi bersamaan bisa juga terjadi parsial," papar Duddy.

Yang dikhawatirkan adalah jika pergerakan Sesar Lembang terjadi pada tiga segmen bersamaan. Sebab, energi yang dihasilkan dari patahan jika ketiganya bergerak bersamaan akan memiliki kekuatan besar, diprediksi mencapai 6,8 magnitudo.

4. Warga bisa scan kode QR untuk info Sesar Lembang

Menunggu Waktu, BPBD KBB Waspadai Pergerakan Sesar Lembang Ilustrasi Sesar Lembang. (IDN Times/Bagus F)

Dari catatan BPBD, masih ada banyak pemukiman padat penduduk yang berdiri di atas garis sesar. Dari empat kecamatan yang masuk zona merah Sesar Lembang, Kecamatan Lembang menjadi wilayah dengan pemukiman terbanyak yang berdiri di atas garis sesar.

Sepanjang 29 kilometer, BPBD sudah memasang marka terkait Sesar Lembang. Di papan marka itu, petugas sudah memasang kode QR agar warga bisa mencari informasi terkait Sesar Lembang.

"Sosialisasi sebenarnya sudah dilakukan sejak 2015. Baik itu melalui sekolah-sekolah ataupun sosialisasi langsung sudah kita lakukan. Untuk lebih lengkapnya warga bisa menscan langsung kode QR yang ada di papan sekitar garis sesar yang sudah kita pasang," pungkasnya.

Baca Juga: Waspada Bencana Sesar Lembang, Haruskah Pemukiman Relokasi?

Baca Juga: Tak Cuma Sesar Lembang, Ini 4 Sesar Aktif yang Berada di Jawa Barat

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya