Kasus Kematian Novia Widyasari Diduga Banyak Terjadi di KBB

"Jangan sepelekan mental korban!"

Bandung Barat, IDN Times - Kasus kematian Novia Widyasari Rahayu (23) di Mojokerto menjadi sorotan. Novia menjadi korban atas depresi yang dialaminya dampak dari kekerasan psikis.

Komnas Perempuan mencatat, Novia mengalami kekerasan psikis maupun kekerasan seksual yang berulang sejak 2019. Kekerasan itu datang dari hubungan pacaran yang tidak sehat dengan seorang polisi Bripda Randy Bagus.

Tidak menutup kemungkinan kasus serupa bisa terjadi di Kabupaten Bandung Barat (KBB). Persoalan mental menjadi sorotan bagi Pemkab Bandung Barat melihat banyaknya korban kekerasan seksual terjadi.

1. Jangan ada Novia berikutnya di Bandung Barat

Kasus Kematian Novia Widyasari Diduga Banyak Terjadi di KBBinstagram.com/sonyafatmala

Plt Ketua TP PKK KBB Sonya Fatmala menyoroti kasus kematian Novia Widyasari sebagai kasus yang tak bisa dianggap sepele. Menurutnya, toxic relationship yang berujung pada depresi dan kematian ini menjadi pelajaran bahwa persoalan mental tidak bisa dianggap remeh.

"Masalah seperti ini adalah masalah yang berulang dan berulang lagi. Kesehatan mental seolah menjadi masalah yang dianggap oleh sebagian orang sepele namun ini persoalan yang penting," ujar Sonya, Rabu (8/12/2021).

Oleh karenanya, untuk menyikapi kesehatan mental perlu kesadaran dari masing-masing masyarakat. "Jangan terlalu menganggap remeh orang-orang yang menganggap dirinya depresi, ingin bunuh diri. Jadi harus lebih peka, karena cerita-cerita itu adalah sinyal. Jangan sampai ada Novia berikutnya di Bandung Barat," imbuhnya.

2. Ada 22 Kasus Kekerasan Seksual Selama 2021

Kasus Kematian Novia Widyasari Diduga Banyak Terjadi di KBBIlustrasi kekerasan seksual terhadap perempuan (IDN Times/Arief Rahmat)

Sepanjang 2021, Pemkab Bandung Barat mencatat ada 22 laporan kekerasan seksual yang masuk dan ditangani. Dari jumlah tersebut, anak di bawah umur kerap kali menjadi korban kekerasan.

"Terhitung sepanjang Januari sampai 26 November tahun ini sudah 22 kasus kekerasan seksual dengan ragam kasus yang berbeda. Ada pelecehan seksual, penelantaran anak, ada pula kekerasan fisik," sebut Sonya.

Kekerasan seksual selalu menyisakan dampak buruk tentang kesehatan mental. Maka tak jarang korban kekerasan seksual yang mengalami depresi sampai berujung pada bunuh diri.

3. Banyak keluarga korban memilih menutup kasus

Kasus Kematian Novia Widyasari Diduga Banyak Terjadi di KBBmade by canva

Sonya meyakini, kasus kekerasan seksual di Bandung Barat lebih dari jumlah yang tercatat. Pasalnya, banyak kasus kekerasan seksual yang sengaja mengambil jalan damai. Orang tua korban memilih tidak melaporkan kasus kekerasan seksual lantaran menganggapnya aib.

"Masalah yang sekarang kita hadapi di Bandung Barat itu, ketika suatu korban punya masalah pelecehan seksual atau kekerasan seksual yang lain pihak keluarga enggan membahas lebih lanjut. Jadi kaya pengen tutup buku aja. Karena mungkin takut kedengaran tetangga atau keluarga lainnya karena menganggap ini adalah sebuah aib."

"Padahal, mental korban kekerasan seksual ini bakal berdampak panjang di usia dia selanjutnya. Jadi down, jadi kepikiran, banyak juga yang depresi akhirnya halusinasi. Nah persoalan mental ini lah yang mustinya jadi pertimbangan," jelasnya.

4. Jangan takut speak up

Kasus Kematian Novia Widyasari Diduga Banyak Terjadi di KBBpotret Sonya Fatmala mengendarai motor (instagram.com/sonyafatmala)

Kasus Novia Widyasari merupakan satu dari sekian banyak kasus kekerasan seksual yang berujung pada persoalan mental yang tidak terpublikasi. Oleh karenanya, baik kepada keluarga maupun korban kekerasan seksual, Sonya meminta agar segera melapor kepada lembaga yang tepat.

"Kejadian yang dialami oleh almarhumah Novia Widyasari merupakan kejadian yang kebetulan viral. Rasanya masih banyak orang yang tabu untuk melaporkan hal-hal seperti ini. Kita harus berani speak up atas segala sesuatu yang merugikan diri kita sendiri," papar Sonya.

Sonya menyampaikan, bagi masyarakat Bandung Barat yang mengalami kasus kekerasan seksual bisa melapor ke pemerintah terdekat. "Di setiap Kecamatan ada UPT KB. Itu bisa menjadi mediator pelaporan. Kemudian akan dilaporkan ke Dinas, nanti pihak korban apakah harus ada pendampingan psikologi, bagaimana kesehatan fisik atau perlu divisum nanti melihat keadaan yang dialami korban," tutupnya.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya