Diperiksa KPK, Bupati KBB Lama Tak Muncul, Sekda Bilang Semua Normal?

Bupati tak kunjung menampakan diri ke publik

Bandung Barat, IDN Times - Dua pekan sudah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengobok-obok Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Barat (KBB). Mulai dari penggeledahan di kantor-kantor dinas sampai rumah-rumah para pejabat, dilakukan demi menyisir barang bukti tindak pidana korupsi.

Selain melakukan penggeledahan, tim penyidik KPK juga sudah memeriksa sejumlah pejabat dan sejumlah bos perusahaan yang terkait dengan kasus pengadaan barang tanggap darurat bencana Pandemi COVID-19 pada Dinas Sosial Pemda Kabupaten Bandung Barat Tahun 2020.

Dari hasil penggeledahan, tim penyidik KPK menyita sejumlah dokumen atau berkas terkait arus keuangan ataupun data yang berkaitan dengan kasus tersebut. Selain menyita berkas-berkas, tim penyidik juga menyita sejumlah barang elektronik yang diduga menjadi barang bukti tindak pidana korupsi.

Dalam kasus ini, nama Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna terseret beserta seorang anaknya bernama Andri Wibawa. Selain ayah dan anak, KPK juga menyebut nama seorang pengusaha yang diduga terlibat dalam pengadaan Bansos COVID-19. 

1. Sekda klaim kinerja Pemda tetap normal

Diperiksa KPK, Bupati KBB Lama Tak Muncul, Sekda Bilang Semua Normal?IDN Times/Bagus F

Meski dua pekan diobok-obok oleh KPK, dan Bupatinya tak juga muncul ke publik, Sekretaris Daerah KBB Asep Sodikin mengklaim kinerja Pemkab Bandung Barat tetap berjalan normal. Begitupun kinerja SKPD diklaim tetap stabil meski sejumlah berkas milik mereka disita tim penyidik KPK.

"Gak ada masalah, tetap berjalan Insya Allah," kata Asep saat dihubungi, Sabtu (27/3/2021).

2. Pemda siap serahkan data apapun demi berjalannya proses hukum

Diperiksa KPK, Bupati KBB Lama Tak Muncul, Sekda Bilang Semua Normal?Tim penyidik KPK geledah kantor Dinas PUPR KBB. (IDN Times/Bagus F)

Asep menyampaikan, pihaknya sudah menginstruksikan kepada bawahannya agar bersikap kooperatif saat diperiksa oleh tim penyidik. KPK dipersilakan membawa data apapun demi kelancaran proses hukum.

"Kalau sekarang ada yang diperiksa sesuai dengan kewenangan KPK kita tetap kooperatif," ujar Asep.

Namun, Kepala Dinas tetap diminta fokus bekerja pada tugas mereka masing-masing. Pasalnya, masih ada banyak PR Pemkab Bandung Barat yang membutuhkan fokus pekerjaan. Dia meminta proses hukum biarlah berlanjut oleh KPK namun tugas sebagai Pemerintah Daerah tetap harus optimal.

3. Sekda sebut penggeledahan terkait korupsi Bansos COVID-19

Diperiksa KPK, Bupati KBB Lama Tak Muncul, Sekda Bilang Semua Normal?Petugas KPK geledah kantor Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna. (IDN Times/Bagus F)

Asep menyebutklan, penggeledahan yang dilakukan oleh lembaga antirasuah tersebut digelar untuk mencari barang bukti dugaan tindak pidana korupsi di lingkungan Pemda KBB. Asep tidak menyebut lebih detail barang atau dokumen apa yang dibawa oleh tim penyidik.

"Pemeriksaan yang dilakukan oleh KPK sesuai dengan yang tertera pada surat perintah penyidikan terkait dugaan adanya tindak pidana koruspsi dalam pengadaan Bansos COVID-19 di KBB," sebutnya. 

4. Pejabat, bos perusahaan sampai istri muda Bupati turut diperiksa tim penyidik

Diperiksa KPK, Bupati KBB Lama Tak Muncul, Sekda Bilang Semua Normal?Bupati Bandung Barat, Aa Umbara. (IDN Times/Bagus F)

Sejauh ini, KPK sudah memanggil sejumlah saksi terkait kasus Bansos COVID-19 di KBB ini. Sejak tiga hari terakhir, tim penmyidik KPK memeriksa eks Kepala Dinas Sosial Heri Partomo, beserta Bendahara Pengeluaran Dinsos KBB, Priyo Nugroho, dan Kepala Seksi Pemberdayaan Fakir Miskin Dinsos KBB, Dian Suhartini. Mereka diperiksa berkaitan dengan arus pengadaan barang untuk Bansos COVID-19.

Selain memeriksa para pejabat di Dinas Sosial, tim penyidik KPK juga memanggil para pemilik perusahaan yang berkaitan atau yang menerima proyek pengadaan Bansos tahun 2020. Sama seperti para pejabat Dinsos KBB, para pemilik perusahaan juga dimintai keterangan di Mapolres Cimahi.

Pihak di luar pemerintah yang diperiksa ialah Asep Cahyadinata (Direktur Utama PT Jagat Dirgantara), Yusup Sumarna (Direktur CV Sentral Sayuran Garden City), Mochmad Yasin Akbar (Direktur CV Jayakusuma Cipta Mandiri), Denny Indra Mulyawan (wiraswasta), Hardy Febrian Sobana (karyawan CV Jaya Kusuma Ciptamandiri dan CV Satria Jakatamilung), Asep Saifudin (Direktur CV Satria Jakatamilung), dan Arlanda Ghazali Langitan (swasta).

Di hari berikutnya, tim penyidik kembali memanggil sejumlah pejabat lain. Sekretaris Daerah Asep Sodikin juga turut diperiksa beserta Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Agustina Piryanti.

Lalu Kasubag Verifikasi Bagian Keuangan pada Sekretariat DPRD Bandung Barat, Diane Yuliandari. Honorer di Staf Pengelola Persidangan pada Sub Bagian Persidangan dan Perundang-undangan pada Sekretariat DPRD Bandung Barat Dicky Yuswandira.

Dari sembilan nama yang dipanggil KPK, salah satunya adalah Diane Yuliandari. Menurut kabar yang beredar, Diane merupakan istri Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna. Belum diketahui kapasitas Diane dalam pemanggilan KPK kali ini.

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya