Deklarasi Tentara Allah di KBB Tak Berizin! Ini Kesaksian Ketua RW
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung Barat, IDN Times - Sekilas, tidak ada yang mencurigakan di Kampung Sasak Bubur, RT 04/03, Desa Mekarmukti, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Tapi siapa sangka, sekelompok jemaah mendeklarasikan diri sebagai Jundullah atau tentara Allah.
Deklarasi itu dipimpin oleh Erwan Sa'ad dan diikuti sejumlah jemaah yang berada di baris belakang. Seakan sembunyi-sembunyi, deklarasi yang dilakukan pada Jumat, 1 Januari 2021 lalu itu tanpa pemberitahuan atau pun RT RW setempat.
"Saya juga kaget ada deklarasi seperti itu, takutnya kan jadi aneh-aneh. Karena ya memang tidak ada pemberitahuan ke pengurus RT dan RW," ungkap Ketua RW setempat, Supiyandani saat ditemui, Senin (4/1/2021).
1. Sekilas, kehidupan jemaah terlihat seperti warga biasa
Menurut Dani, Erwan Sa'ad bukanlah warga asli wilayahnya. Namun, sedikitnya ada 13 kepala keluarga warganya rutin menggelar kajian seakan membentuk kelompok atau jemaah.
"Sebetulnya kalau melihat kehidupan sosial jemaah Ustad Erwan ya terlihat biasa saja, seperti warga lainnya. Dan mereka juga jemaah pengajian biasa," kata Dani.
Hanya, yang membuat dirinya tak menyangka yakni adanya deklarasi jemaah Jundullah. Dari deklarasi itu ia menilai bahwa kumpulan jemaah itu bukanlah sebatas kumpulan pengajian biasa.
2. Deklarasi digelar di masjid tanpa nama
Dani mengaku dirinya baru tahu ada deklarasi Jundullah atau tentara Allah yang dipimpin Erwan Sa'ad melalui video pendek yang beredar di media sosial. Namun, ia tahu persis di mana lokasi deklarasi itu dilakukan.
Deklarasi itu digelar di sebuah masjid kecil tanpa nama. Masjid itu menurut Dani, biasa digunakan pada jemaah Erwan Sa'ad untuk menjalankan ibadah.
"Memang ada masjid sendiri, tapi sebetulnya lebih mirip Tajug (masjid kecil). Saya juga enggak tahu masjid itu ada namanya," kata Dani.
3. Pimpinan jemaah bukan orang asli Kampung Sasak Bubur
Selama tiga tahun menjadi Ketua RW, Dani sama sekali tidak menaruh curiga terhadap kelompok itu. Warganya yang menjadi pengikut Erwan Sa'ad menurutnya berkehidupan layaknya masyarakat lain tanpa keanehan sedikitpun.
"Mereka juga gak pilih-pilih masjid atau imam shalat. Walau terbilang jarang berinteraksi, tapi mereka juga suka bertegur sapa. Hanya, yang bikin saya gak nyangka itu kenapa ada deklarasi semacam itu," sebut Dani.
"Kalau Ustad Erwan, dia memang bukan orang sini dan tidak tinggal di sini, saya juga engga begitu kenal dengan beliau. Karena jarang komunikasi juga," tambahnya.
4. Deklarasi tanpa izin RT RW
Yang sangat Dani sesalkan, kegiatan deklarasi itu sama sekali tanpa pemberitahuan atau izin kepada RT maupun RW. Terlebih, deklarasi itu menimbulkan kerumunan tanpa mengenakan masker dan melibatkan anak di bawah umur.
"Kalaupun ada acara keagamaan seharusnya lapor dulu ke RT dan RW, nanti ada rekomendasi ke desa. Tapi yang deklarasi itu sama sekali enggak ada," tandasnya.
Baca Juga: Geger Deklarasi Jemaah Tentara Allah di Cihampelas KBB, Ini Kata MUI
Baca Juga: Geger! Warga KBB Deklarasikan Diri Jadi Tentara Allah