COVID-19 Tinggi, Pemkab KBB Tunggu Keputusan Perpanjangan PPKM Darurat

Pemkab manut pada pemerintah pusat

Bandung Barat, IDN Times - Kasus COVID-19 di Kabupaten Bandung Barat masih tinggi. Pemerintah daerah KBB masih menimbang untuk memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

Dari data pantau COVID-19 yang dirangkum oleh Dinas Kesehatan, kasus positif aktif masih di atas angka seribu. Dengan tingginya angka itu, maka kebijakan PPKM Darurat musti dievaluasi untuk menemukan kebijakan pasca PPKM Darurat berakhir.

1. Hengky: Kabarnya akan diperpanjang sampai akhir Juli

COVID-19 Tinggi, Pemkab KBB Tunggu Keputusan Perpanjangan PPKM DaruratPlt Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan. (IDN Times/Bagus F)

Pelaksana Tugas Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan mengatakan, terkait PPKM Darurat Pemkab Bandung Barat bakal manut pada kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Pusat. Jika PPKM Darurat harus diperpanjang, mau tak mau Hengky musti mengikuti.

"Intinya kita ikuti apapun keputusan pemerintah pusat soal PPKM Darurat tersebut. Tapi memang kemarin kita dengar kabarnya akan diperpanjang sampai akhir Juli," ujar Hengky, Senin (19/7/2021).

PPKM Darurat sendiri diterapkan selama dua pekan sejak tanggal 3 Juli dan berakhir pada 20 Juli nanti. Selama dua pekan itu, Pemkab Bandung Barat membatasi mobilitas masyarakat bahkan menutup obyek wisata.

2. PPKM Darurat memukul sendi ekonomi masyarakat

COVID-19 Tinggi, Pemkab KBB Tunggu Keputusan Perpanjangan PPKM DaruratSituasi sidak Tipiring di Kota Denpasar saat PPKM Darurat (DOk.IDN Times/Satpol PP Denpasar)

Hengky sadar betul jika PPKM Darurat ini sangat berdampak pada perputaran ekonomi warga. Tidak sedikit warga yang terpaksa harus puasa akibat pembatasan aktivitas. Mau bagaimana lagi, demi mencegah penularan COVID-19 lebih luas PPKM Darurat harus dilakukan.

"Harapannya masyarakat bisa mengikuti aturan ini supaya tidak terus diperpanjang lagi. Misalnya setelah selesai yang akhir Juli lalu diperpanjang lagi, mudah-mudahan sudah selesai di akhir Juli saja kasihan masyarakat dan pelaku usaha termasuk wisata," sebut Hengky.

3. RT dan RW diinstruksikan untuk pantau warga yang isoman

COVID-19 Tinggi, Pemkab KBB Tunggu Keputusan Perpanjangan PPKM Daruratilustrasi pasien COVID-19 yang isoman (muhealth.org)

Dari ribuan kasus positif aktif, warga yang melakukan isolasi mandiri lebih dominan. Dalam hal ini, RT dan RW diinstruksikan untuk memantau kondisi warga yang melakukan isolasi mandiri. Support dan saling bantu kebutuhan pokok menjadi kunci melawan pandemi.

Di luar itu, masyarakat yang terpaksa harus keluar rumah pun harus ketat menerapkan protokol kesehatan. Jika berada pada mobilitas tinggi, maka disarankan untuk memakai masker double.

"Kuncinya kan ini disiplin prokes, supaya nanti tren kasus positifnya menurun. Kalau banyak yang melanggar ya risikonya terus perpanjangan," papar Hengky.

Baca Juga: Pemkot Bandung Mulai Bagikan Rp500 Ribu untuk 60 Ribu Keluarga

4. Vaksinasi digenjot selama PPKM

COVID-19 Tinggi, Pemkab KBB Tunggu Keputusan Perpanjangan PPKM DaruratIlustrasi vaksinasi COVID-19 (ANTARA FOTO/Jojon)

Hengky menyebutkan, selama PPKM Darurat ini, Pemkab Bandung Barat melakukan vaksinasi kepada warga secara masif. Vaksinasi ini diharapkan bisa mempercepat herd immunity di wilayah Bandung Barat. Tercatat, vaksinasi yang sudah dilakukan ini baru 20 persen dari masyarakat dewasa dan lansia.

"Untuk saat ini persentase vaksinasi kita baru sekitar 20 persen. Tapi kita terus lakukan masif. Cuma kan terkendala stok vaksin dan vaksinator yang terpapar COVID-19," pungkasnya.

Baca Juga: Kabupaten Bandung Jadi Daerah Kasus COVID-19 Tertinggi se-Jawa Barat

Baca Juga: Wali Kota Bandung Berharap Evaluasi PPKM Darurat Lebih Rasional

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya