Bandung Barat Zona Merah, Ini Alasan Bupati Hengky Tetap Buka Wisata

Teritorial obyek wisata diklaim tidak zona merah

Bandung Barat, IDN Times - Kabupaten Bandung Barat (KBB) masuk dalam daftar daerah dengan risiko penularan COVID-19 tinggi atau zona merah COVID-19. Masuknya KBB ke dalam zona merah berdasarkan data lonjakan kasus COVID-19 sepekan lalu.

Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan mengatakan, zona merah yang disematkan pada KBB harus dilihat lebih detail. Jika dilihat dari data Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro, desa-desa di Bandung Barat didominasi oleh zona hijau dan kuning.

"Per desa di KBB ini bervariasi, jadi kalau bicara PPKM Mikro tempat-tempat wisata itu ada yang di zona hijau sehingga dibolehkan untuk dibuka," kata Hengky saat ditemui di Mason Pine Hotel, Bandung Barat, Kamis (10/6/2021).

1. Jika desa zona merah, maka wisata tutup

Bandung Barat Zona Merah, Ini Alasan Bupati Hengky Tetap Buka WisataIDN Times/Bagus F

Maka, kebijakan Pemkab Bandung Barat memilih membolehkan obyek wisata tetap buka selama zona di desa tempat obyek wisata berdiri tidak dalam kategori merah. Namun jika ada desa yang masuk zona merah di Bandung Barat, tegas Hengky, maka obyek wisata yang ada di desa tersebut mau tidak mau harus ditutup.

"Kalau zona merah (desanya) tentu kita tutup (wisatanya) supaya tidak meluas," ujar Hengky.

2. "Yang penting tahu gas-remnya"

Bandung Barat Zona Merah, Ini Alasan Bupati Hengky Tetap Buka WisataPlt Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan bersama jajarannya. (Instagram.com/hengkykurniawan)

Hengky menekankan, yang terpenting dalam situasi pandemik COVID-19 pihaknya selalu berupaya untuk menekan penularan virus. Namun di satu sisi, kata dia, perekonomian tetap berjalan.

"Yang terpenting kita tahu gas-remnya. Kapan harus ngegas, kapan harus ngerem. Kita harus sehat, tapi ekonomi kita juga harus tetap hidup," tutur Hengky.

3. Desa di Bandung Barat mayoritas hijau dan kuning

Bandung Barat Zona Merah, Ini Alasan Bupati Hengky Tetap Buka WisataTim Gugus Tugas Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 mengusung jenazah pasien positif COVID-19 di Tempat Pemakaman Umum (ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho)

Sementara itu, Sekretaris Daerah KBB, Asep Sodikin mengklaim berdasarkan rapat dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) KBB, objek wisata tetap dibuka sebab berdasarkan hasil evaluasi tidak ada desa yang masuk zona merah. Termasuk di kawasan Lembang.

"Alasannya karena di tingkat desa tidak ada zona merah, mayoritas hijau dan kuning," ujar Asep.

Meski boleh dibuka, pihaknya meminta kepada semua pelaku pariwisata untuk membatasi jumlah kunjungan maksimal 25 persen dan tetap menerapkan protokol kesehatan COVID-19 yang ketat.

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya