Asal Mula Klaster WO di Lembang, Berawal dari Pernikahan Abai Protokol

25 warga menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing

Bandung Barat, IDN Times - Asal mula kemunculan klaster COVID-19 di Desa Cikahuripan, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) terungkap. Sedikitnya, ada 25 warga yang tergabung dalam sebuah perusahaan jasa Wedding Organizer (WO) dalam satu RT dinyatakan positif COVID-19 usai menjalani tes usap atau swab test.

Saat ini, mereka menjalani isolasi mandiri di kediamannya masing-masing. 25 warga itu tinggal berdekatan dalam satu area. Akses jalan warga baik masuk atau pun akses keluar pun ditutup. Sementara kebutuhan mereka bakal dipenuhi oleh Satgas COVID-19 Desa Cikahuripan.

1. Berawal dari penata rias yang positif

Asal Mula Klaster WO di Lembang, Berawal dari Pernikahan Abai Protokolwomenpartner.org

Asal usul kemunculan terpaparnya 25 warga bermula dari satu orang warga yang berprofesi sebagai penata rias mengeluhkan sakit yang menjurus kepada gejala COVID-19. Setelah diperiksa dan dites, ditemukanlah satu kasus COVID-19. Dari satu kasus itu kemudian ditemukanlah kontak erat lainnya yang positif COVID-19.

"Awalnya hanya beberapa orang saja, enggak langsung 25 orang," ungkap Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan (Dinkes) Bandung Barat, Mulyana, Selasa (9/3/2021).

2. Positif setelah menggarap event pernikahan di Kota Bandung

Asal Mula Klaster WO di Lembang, Berawal dari Pernikahan Abai ProtokolIlustrasi Menikah (IDN Times/Arief Rahmat)

Mulyana mengungkapkan, dari hasil penelusuran kasus pertama, Dinkes menemukan bahwa WO itu pernah menggarap event pernikahan dengan standar protokol COVID-19 yang minim.

Dugaannya, klaster WO itu muncul setelah event pernikahan di Bandung. Pasalnya, usai menggelar event pernikahan, barulah kasus pertama itu muncul.

"Jadi mereka itu WO pernikahan, ada yang tukang rias dan tukang tenda. Mereka baru mengurus nikahan di Bandung minggu lalu," ujar Mulyana.

3. Mayoritas tanpa gejala

Asal Mula Klaster WO di Lembang, Berawal dari Pernikahan Abai Protokolcigna.com

Meski dinyatakan positif COVID-19, dari puluhan warga itu tidak ada yang harus menjalani perawatan ke rumah sakit. Mereka saat ini cukup menjalani isolasi mandiri di rumahnya masing-masing. Sementara kebutuhan pokok akan dipenuhi oleh Satgas COVID-19 Desa Cikahuripan selama isolasi berlangsung.

"Engga ada yang bergejala semuanya OTG kecuali yang jadi penyebab kasus awal karena sempat mengeluh batuk-batuk dan tak enak badan," kata Mulyana.

4. Klaster WO memeriksakan diri ke Puskesmas Jayagiri

Asal Mula Klaster WO di Lembang, Berawal dari Pernikahan Abai ProtokolIlustrasi Swab Test. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Sementara itu, Babinsa Desa Cikahuripan, Serda Mulya Gunawan mengatakan, warga yang positif ini merupakan sebuah keluarga besar yang memiliki usaha di bidang jasa WO. Mereka secara mandiri memeriksakan diri ke Puskesmas Jayagiri pasca ada satu anggota keluarganya positif.

"Jadi kasus pertama ada gejala, melaporkan diri bahwa dia hilang indra penciuman. Dari situ kita tracing dari mana asalnya. Kita apresiasi kesadaran mereka dengan datang ke Puskesmas memeriksakan diri," terangnya.

Baca Juga: 25 Orang Positif COVID, Satu RT di Lembang KBB Jadi Klaster WO

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya