Wisata Terpuruk, Pemprov Jabar Kembangkan 50 Destinasi Alam Baru
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat mengidentifikasi 50 wisata alam sebagai bagian dari pengembangan tempat wisata baru. Hal ini dilakukan guna membangkitkan sektor ekonomi pariwisata yang tengah terpuruk akibat pandemik COVID-19.
"Saat ini kami telah mengidentifikasi 50 hidden paradise untuk potensi wisata alam di Kabupatem Garut, Bandung, Bandung Barat, Cianjur, Pangandaran, Tasikmalaya, Sukabumi, Purwakarta, Subang, dan Bogor," ujar Kepala Disparbud Jabar, Dedi Taufik, Sabtu (29/5/2021).
1. Sektor ekonomi pariwisata signifikan menyumbang APBD Jabar
Dedi mengatakan, kondisi pandemik COVID-19 ini membuat lumpuh sebagian sektor ekonomi pariwisata. Itu berbuntut pada penurunan pendapatan daerah sejak tahun kemarin. Sehingga, solusi terbaik bagi pemerintah adalah membangkitkan kembali wisata alam.
"Berdasarkan data BPS Jabar 2019, pariwisata menyumbang Rp3,3 triliun atau sebesar 16 persen dari keseluruhan realisasi PAD provinsi sebesar Rp19,8 triliun," katanya.
2. Pariwisata di Jabar dinilai akan bangkit melalui wisata alam
Kemudian, pendapatan yang diperoleh dari kabupaten/kota di Jabar selama triwulan pertama atau Januari sampai Maret 2021 sebesar Rp819 miliar. Jumlah ini berdasarkan hasil pajak hotel, restoran dan rumah makan, tempat hiburan, dan retribusi.
"Bukan tidak mungkin industri pariwisata dapat bangkit kembali setelah mengalami keterpurukan. Potensi alam pun akan ditopang dengan kekayaan budaya dan sejarah, hingga kuliner serta belanja," ujarnya.
3. Industri lokal akan turut dibangkitkan melalui wisata alam
Dedi menuturkan, pemilihan wisata alam yang akan dibangkitkan bukan tanpa alasan. Menurutnya, kondisi pandemik COVID-19 ini sangat tepat untuk menjaga masyarakat agar tetap dekat dengan alam, selain itu alam juga banyak memberikan udara yang segar.
"Selain destinasi alam tadi, kita industrinya adalah industri lokal, ya, supaya dalam situasi seperti ini yang kita inginkan ekonomi kreatif tetap jalan. Ya, karena Jawa Barat ini punya keunggulan di film, fashion, kuliner, dan kriya. Kita perkuat pemasarannya," katanya.
4. Penanganan pandemik tetap fokus dan tidak diabaikan
Meski begitu, Disparbud Jabar akan tetap mengingatkan pentingnya menerapkan pencegahan COVID-19 dengan mengikuti protokol kesehatan (prokes) dengan benar. Dedi bilang, Disparbud juga menyediakan rapid test antigen untuk para pengunjung.
"Kalau kita lihat dari kunjungan wisatawan di masa periode Januari sampai dengan April itu memang trennya membaik untuk kunjungan lokal, di atas 50 persen. Tapi di bulan Mei ini rata-rata 24 persen," kata Dedi.
Baca Juga: Disparbud Jabar Tutup Sementara Destinasi Wisata di Zona Merah COVID
Baca Juga: Disparbud Jabar Siapkan 20 Ribu Alat Rapid Test Periksa Wisatawan