UMKM Jabar Harus Ber-SNI Agar Tak Kalah dari Produk Impor
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum meminta Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) segera mendaftarkan produknya ke Badan Sertifikasi Nasional (BSN). Hal ini dilakukan agar memiliki Standar Nasional Indonesia (SNI).
Menurutnya, SNI adalah hal yang penting agar UMKM di Jabar bisa berdaya saing, terlebih di era globalisasi produk bersertifikasi bisa bersaing dengan produk luar negeri.
"Salah satu syarat produk itu tangguh dan berdaya saing harus memiliki sertifikat SNI, itu yang terus kami dorong," ujar Uu di Bandung, Rabu (3/11/2021).
1. Pemprov Jabar akan mempermudah mengurus SNI
UMKM Jabar saat ini tidak perlu khawatir soal mendaftarkan SNI. Sebab, Uu mengatakan, Pemprov Jabar sudah bekerjasama dengan Badan Sertifikasi Nasional (BSN) untuk mempermudah mengurus pemberkasan dan pendampingan.
"Kemudahan-kemudahan yang diberikan pemerintah pusat sedang disosialisasikan," ucapnya.
2. SNI penting untuk produk lokal bisa bertahan di tengah banyaknya produk asing
Kepala BSN, Kukuh S. Ahmad mengatakan, produk UMKM yang memiliki SNI sangat penting bagi perlindungan konsumen dan dunia usaha dari aspek kesehatan, keselamatan, dan keamanan.
"Ini juga untuk meningkatkan daya saing produk kita, baik domestik maupun global," ujar Kukuh.
Upaya kerjasama dengan Pemprov Jabar dilakukan dengan memberikan pembinaan para pelaku usaha UMKM yang mendapatkan SNI untuk menjadi role model bagi pelaku usaha yang lain.
"Harapannya di Provinsi Jabar selama lima tahun ada 181 UMKM yang menjadi role model bagi yang lain," ucapnya.
3. BSN gandeng Pemprov Jabar agar UMKM sadar pentingnya SNI
Untuk mempermudah UMKM Jabar dalam mengurus SNI, Kukuh bilang, BSN membuka kantor layanan teknis sebagai hub atau penghubung UMKM di Jabar yang memerlukan informasi dan pendampingan.
Kemudian, BSN bersama Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI bekerjasama untuk mempercepat layanan penerbitan SNI melalui daring atau online single submission (OSS).
"Mereka langsung kita berikan hak untuk menggunakan tanda SNI bina UMKM. Sampai akhir Oktober, sejak program itu diluncurkan sudah ada 7000 pendaftar di situ sudah mempunyai hak memiliki tanda SNI bina UMKM. Tidak dikenakan biaya. Gratis, pendaftar ini banyak dari sektor pangan," katanya.
Baca Juga: Support UMKM Kuliner, Wahyoo Group Gelar Hari UMKM Makanan Nasional
Baca Juga: Pemprov Jabar Belum Maksimal Dukung Pemasaran UMKM