Sunda Empire Klaim Bisa Kendalikan Peledakan Nuklir

Klarifikasi pimpinan Sunda Empire tersebar di sosial media

Bandung, IDN Times - Keberadaan Kekaisaran Sunda Empire-Earth Empire masih ramai dibicarakan oleh publik. Selain mengklaim dapat mengendalikan bumi, kekaisaran tersebut juga mengklaim bisa mengendalikan nuklir.

Sebuah akun Facebook Gideon Sihombing membagikan sebuah video klarifikasi dari Rangga, yang diduga pucuk pimpinan dari Sunda Empire. Video tersebut di-posting beberapa jam lalu dengan durasi 1,35 menit, dan menjadi viral di media sosial Facebook.

Baca Juga: Belum Beres Masalah Sunda Empire, Muncul Lagi Kesultanan Baru di Tasik 

1. Video klarifikasi Rangga sebut bisa kendalikan Nuklir dunia

Sunda Empire Klaim Bisa Kendalikan Peledakan NuklirDok. IDN Times/Istimewa

Dalam video tersebut, Rangga mengenakan pakaian serta atribut yang ia sebut sebagai seragam resmi Sunda Empire. Lalu dalam videonya, Rangga mengatakan, Sunda Empire bisa saja menghentikan rencana peledakan nuklir yang akan terjadi, meski ia tidak menyebut negara mana yang terlibat dan kapan waktu nuklir diledakkan.

"Sunda Empire bisa menghentikan nuklir agar tidak akan bisa diledakan. Akan diumumkan empire sistem dimana Jack Ma ada juga," ujar Rangga.

Baca Juga: Ketua Sunda Empire ada di Bandung? Oded: Saya Belum Tahu

2. Berharap seluruh negara menjaga stabilitas nasional

Sunda Empire Klaim Bisa Kendalikan Peledakan Nuklirhttps://www.facebook.com/queen.renny

Lebih lanjut Rangga menjelaskan, Sunda Empire mengharapkan pemerintah dan negara yang tergabung di dunia untuk mendorong terciptanya keadilan dan kemakmuran bagi seluruh masyarakat.

"Harapan kami, pemerintah dan negara di dunia di mana kaitan yang diatur adalah manusia mengikuti pada sebuah sistem internasional yaitu sistem Sunda Empire," ungkapnya.

Baca Juga: Ketua Sunda Empire ada di Bandung? Oded: Saya Belum Tahu

3. Sunda Empire viral melalui sosial media

Sunda Empire Klaim Bisa Kendalikan Peledakan Nuklir(Tangkapan layar) IDN Times/Azzis Zulkhairil

Diberitakan sebelumnya, kehadiran Sunda Empire mulai diperbincangkan masyarakat menyusul kabar Keraton Agung Sejagad yang ditahan Polda Jawa tengah. Kelompok ini mencuri perhatian sejak Kamis (17/1) lewat sebuah postingan akun Facebook Yuni Rusmini. Dalam keterangannya, Yuni menyebut bahwa Sunda Empire merupakan negara baru. Bukan lagi seperti Keraton Agung Sejagat.

"Lhooo... Nggak sengaja saya menemukan sebuah postingan sebuah akun fb apaan ini, bikin negara baru. Postingan tertanggal 9 juli 2019 Ini muncul lagi bukan cuma bikin kerajaan tapi negara 😇😇😇😇

Baca Juga: Polda Jabar Belum Temukan Markas Besar Sunda Empire

4. Seorang diduga anggota Sunda Empire memiliki kartu pers

Sunda Empire Klaim Bisa Kendalikan Peledakan Nuklirhttps://www.facebook.com/queen.renny

IDN Times mencoba menelusuri akun lain yang membuat tautan tentang Sunda Empire. Satu akun yang ditemukan adalah milik Renny Khairani Miller. Beberapa tautannya di Facebook banyak mengabadikan momen tentang Sunda Empire. Bahkan Renny memiliki kartu pers dan membuat statement perihal kebebasan pers.

"Freedom of the press adalah hak yang diberikan oleh konstitusional atau perlindungan hukum yang berkaitan dengan media dan bahan-bahan yang dipublikasikan seperti menyebarluaskan, pencetakan dan menerbitkan surat kabar, majalah, buku atau dalam material lainnya tanpa adanya campur tangan atau perlakuan sensor dari pemerintah.

Secara konseptual, kebebasan pers akan memunculkan pemerintahan yang cerdas, bijaksana, dan bersih. Melalui kebebasan pers masyarakat akan dapat mengetahui berbagai peristiwa, termasuk kinerja pemerintah, sehingga muncul mekanisme check and balance, kontrol terhadap kekuasaan, maupun masyarakat sendiri. Kebebasan pers pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kualitas demokrasi.

Dengan kebebasan pers, media massa dimungkinkan untuk menyampaikan beragam informasi, sehingga memperkuat dan mendukung warga negara untuk berperan di dalam demokrasi atau disebut civic empowerment," tulis Renny dalam akun Facebook-nya.

Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App, unduh di sini.

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya