Alasan di Balik Pentingnya Aktivitas Pariwisata di Tengah Wabah Corona

Pengelola disarankan mentransformasi beberapa nilai lain

Bandung, IDN Times - Di tengah masa pandemik virus corona (COVID-19), pengelola sektor pariwisata harus tetap bertahan. Adapun pengusaha diminta menekuni berbagai strategi agar bisa menaikkan nilai jual barang atau jasa.

Ekonom SBM ITB, Anggoro Budi Nugroho menyarankan, strategi menaikkan nilai tambah bisa menjadi pilihan untuk beberapa pengelola sektor pariwisata bertahan dalam masa pandemik.

1. Banyak yang sudah relokasi nilai tambah

Alasan di Balik Pentingnya Aktivitas Pariwisata di Tengah Wabah CoronaIlustrasi Pariwisata (IDN Times/Arief Rahmat)

Menurut Anggoro, pengelola pariwisata seperti hotel, ada baiknya menaikkan nilai jual misalnya dengan cara membuat beberapa pengiriman online melalui menu makanan yang tersedia di hotel tersebut.

"Jadi pengusaha (hotel) jangan jual kamar dulu. Sekali pun beberapa hotel sudah buka, namun nilai tambah dari penjualan menu makanan secara online adalah strategi yang jitu," ujar Anggoro saat dihubungi IDN Times, Jumat (21/8/2020).

2. Revenue homebase tidak terlalu diharapkan

Alasan di Balik Pentingnya Aktivitas Pariwisata di Tengah Wabah CoronaPanorama Danau Toba dari Desa Meat, Kecamatan Tampahan, Kabupaten Toba, Sumatera Utara (IDN Times/Prayugo Utomo)

Anggoro menilai, hal tersebut bisa dilakukan untuk membuat pengelola hotel tetap bertahan meski dalam kondisi COVID-19. Adapun beberapa jenis usaha lain seperti tempat fitness, dan kolam renang, menurutnya tetap harus difokuskan ke nilai lainnya.

"Pendapatan revenue homebase tidak terlalu diharapkan, ya, orang disarankan meningkatkan pariwisata dengan aktivitas lain," ungkapnya.

3. Pariwisata harus tetap bertahan

Alasan di Balik Pentingnya Aktivitas Pariwisata di Tengah Wabah CoronaDok. Kemenparekraf, TV Parlemen DPR RI

Dengan arahan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang mengandalkan sepuluh destinasi wisata prioritas berdasarkan daerahnya, pengusaha harus merespons itu dengan cara yang kreatif. Sekali pun Jawa Barat tak termasuk dalam sepuluh destinasi prioritas itu, namun pengusaha tetap diharapkan dapat memaksimalkan wisata miliknya untuk memutar rantai ekonomi daerah.

"Pelaku pariwisata harus bertahan. Terkait sepuluh destinasi prioritas, Pak Wisnutama (Menteri Pariwisata dan Ekraf) minta itu harus betul-betul dijalankan, karena itu menjadi pondasi kebangkitan ekonomi jika vaksin COVID-19 suatu hari ditemukan," katanya.

4. Belum ada peningkatan signifikan pada kuartal tiga

Alasan di Balik Pentingnya Aktivitas Pariwisata di Tengah Wabah CoronaPrediksi perekonomian global kuartal kedua / Sumber: Facebook.com / Suahasil Nazara

Dalam pemulihan sektor ekonomi wisata secara total, Anggoro menjelaskan, hal tersebut akan dilihat dari seberapa cepat vaksin tersebut selesai diuji. Jika hal tersebut selesai, maka ekonomi pariwisata akan cepat tumbuh.

"Perekonomian masih kontraksi. Barang modal impor terus menurun, jadi kapasitas produksi belum akan meningkat pada kuartal tiga," kata dia.

Baca Juga: 1.461 Guru Non-PNS Di Jabar Dapat Tunjungan dari Pemprov Jabar

Baca Juga: Jabar Buka Sektor Pariwisata Selama AKB, Bahaya atau Menguntungkan? 

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya