Dosis Vaksinasi Anti PMK untuk Hewan Kurban di Jabar Belum Ideal

Dosis vaksin anti PMK harusnya 10 kali lipat dari kebutuhan

Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) menyatakan, dosis vaksinasi anti PMK untuk hewan kurban dan sapi perah belum ideal. Pemberian vaksin dari pemerintah pusat diketahui belum sesuai dengan target yang diharapkan.

Gubernur Jabar, Ridwan Kamil alias Emil mengatakan, kebutuhan hewan kurban di Jabar sendiri 800.000 yang harus dipotong. Adapun jumlah vaksin anti PMK yang diberikan pemerintah pusat hanya 70.000 hewan.

"Karena memang vaksin anti PMK kaya awal-awal COVID-19 seada-adanya. Idealnya 10 kali lipat, 70.000 yang dikasih pusat. Domain pengadaan dari pusat, sementara buat kurban aman," ujar Emil, Rabu (22/6/2022).

1. Tingkat kesembuhan cukup baik setelah diberikan vaksin

Dosis Vaksinasi Anti PMK untuk Hewan Kurban di Jabar Belum IdealIlustrasi Hewan Kurban (IDN Times/Besse Fadhilah)

Emil menjelaskan, pada dasarnya kendala vaksin anti PMK hampir sama dengan vaksin COVID-19. Sehingga, hal itu dikatanya merupakan hal yang wajar dalam kondisi seperti saat ini.

"Pemprov Jabar akan terus berupaya mengurangi potensi penularan PMK. Tingkat kesembuhan juga naik, jadi kalau berangkat seperti covid yang sambungnya sudah 40 persen, jadi mudah-mudahan meningkat terus," ungkapnya.

2. Nantinya hewan sehat setelah divaksin diberi tanda

Dosis Vaksinasi Anti PMK untuk Hewan Kurban di Jabar Belum Idealilustrasi pemeriksaan hewan ternak. ANTARA FOTO/Siswowidodo

Sebelumnya, Pemprov Jabar sudah melakukan vaksinasi anti PMK pada hewan kurban di Kabupaten Sumedang. Penyuntikan diberikan agar hewan tidak terinfeksi dan bisa disembelih saat Iduladha pada Sabtu (9/6/2022).

Emil mengatakan, vaksin anti PMK diberikan agar tidak menular pada hewan lainnya. Penyuntikan juga diberikan secara tiga tahap, dan setelah itu hewan langsung diberikan sertifikat sehat dan layak.

"Semua yang sehat akan dikasih sertifikat yang bisa dilihat dengan Handphone. Jadi nanti di setiap kuping mereka yang sehat yang sudah divaksin bisa discan barcodenya di keping warna kuning yang ada barcodenya," ungkapannya.

3. PMK pengaruhi kebutuhan susu di Jabar

Dosis Vaksinasi Anti PMK untuk Hewan Kurban di Jabar Belum IdealIlustrasi sapi perah (unsplash.com/Flash Dantz)

Pengendalian PMK sendiri sangat penting. Emil menjelaskan, jika ada satu hewan terkena, maka akan langsung menyebar ke hewan lainnya. Selain itu, PMK juga dapat mempengaruhi kondisi produksi susu di Jabar.

"Sapi perah ini se-Jabar ada 76.000. Kalau ada satu sapi terkena PMK itu produksinya bisa turun sampai 80% jadi sangat mempengaruhi suplai susu di Jawa Barat yang kita butuhkan sehari-hari," jelasnya.

4. Vaksinasi anti PMK berguna memotong mata rantai penyebaran

Dosis Vaksinasi Anti PMK untuk Hewan Kurban di Jabar Belum IdealPemeriksaan hewan ternak. (ANTARA FOTO/Siswowidodo)

Dengan sudah diberikan vaksinasi anti PMK, Emil mengharap, hewan kurban dan sapi perah khususnya, bisa terbebas dari PMK. Dia juga percaya bahwa vaksinasi itu bisa memutus mata rantai PMK di Jabar.

"Dengan tingkat kesembuhan yang juga membaik diharapkan secepatnya PMK ini bisa kita kendalikan," kata dia.

Baca Juga: Pemprov Jabar Suntik Vaksinasi Anti PMK ke Sapi Perah dan Hewan Kurban

Baca Juga: Hewan Tertular PMK di Kabupaten/Kota di Jabar Naik Signifikan! 

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya