BNPT: Duta Damai Dunia Maya Dapat Cegah Millennial dari Radikalisme
IDN Times/Azzis Zulkhairil
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyebutkan, program duta damai dunia maya bisa membantu menangkal radikalisme di kalangan millennial Indonesia saat ini.
Kasubdit Kontra Propaganda, BNPT, Kolonel Pas Sujatmiko mengatakan, BNPT serius dalam mencegah radikalisme dikalangan millennial dan bentuk pencegahannya pun dengan cara pendekatan millennial.
"Kita merumuskan pencegahan yang dilakukan kaum milenial khususnya, lebih mengedepankan masalah IT kemudian jejaring dan ciri-ciri milenial yang lain," ujar Sujatmiko saat menjadi pembicara di kampus Widyatama, Senin (9/12).
Baca Juga: Islam dan Terorisme, Ulama Ini Punya Pendapat Mengejutkan
1. Membentuk duta damai dunia Maya
IDN Times/Azzis ZulkhairilSujatmiko menjelaskan, saat ini BNPT sudah membentuk program duta damai dunia maya. Program tersebut dikatakan dia, sudah ada di beberapa provinsi di Indonesia termasuk Jawa Barat. Namun Sujatmiko tidak menjelaskan lebih rinci bagaimana kerja duta damai tersebut.
"Kami sudah membentuk duta damai dunia maya, udah ada di 13 provinsi dan di Jabar ini kita sudah terbentuk juga duta damai," ungkapnya.
"Bentuknya di media sosial, di web, dan lainnya, blog juga," tambahnya.
Baca Juga: Jokowi dan DPR Akan Revisi UU Anti-terorisme, Apa Saja yang Perlu Dibenahi?
2. Menangkal radikalisme hingga Asia Tenggara
IDN Times/Azzis ZulkhairilSelain dalam Indonesia sendiri, BNPT juga menggandeng dengan pihak-pihak terkait se-Asia Tenggara untuk penangkalan radikalisme pada millennial. Kata dia, ratusan orang sudah terkumpul untuk membantu duta damai dunia maya.
"Kita sudah merambah ke Asia Tenggara juga, sekarang sudah terkumpul 700 orang di seluruh indonesia," katanya.
3. Sudah usul beberapa laman web untuk diblokir oleh Kemenkominfo
IDN Times/Azzis ZulkhairilLebih lanjut, Sujatmiko mengatakan, beberapa waktu lalu BNPT sudah mengusulkan 23 laman web yang dinilai mengandung unsur radikalisme. Data tersebut pun sudah diserahkan ke Kemenkominfo.
"Ada 23 web, BNPT tidak punya kewenangan, tapi kita cuma memberi data dan fakta situs yang radikal untum ditindak lanjuti Kemenkominfo," kata dia.
Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App, unduh di sini
