Begini Isi Lengkap Pidato Ridwan Kamil di Pemakaman Emmeril 

Sampaikan sepenggal cinta serta hikmah kematian Eril 

Kabupaten Bandung, IDN Times - Ridwan Kamil menyampaikan pidatonya usai prosesi pemakaman putra sulungnya yaitu almarhum Emmeril Kahn Mumtadz di pemakaman keluarga yang berada kawasan Yayasan Islamic Centre Baitulridwan, Kampung Geger Beas, Desa Cimaung, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung, Senin(13/6/2022).

Dalam pidatonya itu, ia mengenang proses pencarian Eril yang sempat dinyatakan hilang dan tenggelam oleh otoritas Swiss. Pencarian selama 14 hari akhirnya membuahkan hasil, Eril ditemukan di Bendungan Engehalde, Bern, Swiss pada Rabu (8/6/2022), dalam keadaan tidak bernyawa.

Ia mengawali pidatonya dengan mengucapkan rasa terimakasihnya kepada Presiden RI Joko Widodo dan semua pihak yang membantu proses Eril hingga akhirnya bisa dimakamkan. 

Ridwan Kamil juga meminta kepada semua pihak yang masih memiliki urusan duniawi dengan Eril untuk segera menghubungi keluarga Gubernur Jawa Barat tersebut agar putranya bisa kembali ke sisi-Nya dengan baik.

Lantas bagaimana isi pidato lengkap Ridwan Kamil usai prosesi pemakaman Eril tersebut? Berikut yang hasil rekapan IDN Times :

Izinkan saya menyampaikan sepenggal rasa cinta, siapa itu Eril dan apa hikmah dari kepergian Eril.

14 hari bisa terasa pendek dalam hidup rutin yang sehari-hari, tapi 14 hari ini menjadi begitu panjang dalam kehidupan kami. Kami bertanya-tanya mengapa harus selama ini ya Allah, mengapa tidak lebih cepat agar semua lekas berlalu, supaya kami yang hidup tidak terlalu lama mengharu biru, tapi waktu adalah rahasia Allah yang mustahil bisa dipecahkan apalagi menyangkut tentang kelahiran dan kematian.

Waktu adalah relatif, begitulah kata orang orang yang arif, dan akhirnya kami menerimanya dengan hati yang lapang, sebab kami bisa menemukan banyak sekali petunjuk yang terang.

Dalam rentang 14 hari yang sejujurnya sangat melelahkan, namun kami pun mendapat banyak pelajaran dan menerima kearifan. Tentang hidup Eril yang secara kasat mata rasanya terlalu singkat, tapi setelah dicermati ternyata kehidupannya sangat padat penuh manfaat.

23 tahun mungkin belum cukup untuk menghasilkan karya-karya yang besar, namun terbukti ternyata memadai untuk menjadi manusia yang dicintai dengan akbar. Kami belajar tentang hidup yang tidak semata terdiri atas lamanya hari, tapi tentang tiap hela napas yang dipakai berbuat baik walau kecil dalam sehari-hari.

Kami mengikhlaskan Eril pergi karena kami akhirnya menyadari bahwa Allah telah mencukupkan seluruh amal-amalnya untuk menutupi kemungkinan bertambah kekhilafannya. Mungkin akan berat, tapi kami sebenarnya sudah menyiapkan hati kalau kami tak akan pernah lagi melihat lagi jasadnya untuk terakhir kali, bukankah Eril lahir di New York yang berada jauh diseberang, mengapa tidak jika iya wafat di Swiss yang jauhnya juga tidak berbilang.

Bukankah tiap sejengkal tanah adalah milik Allah yang menentukan segala pergi dan pulang.

Luncuran doa yang dipanjatkan dari berbagai penjuru negeri adalah limpahan pertanda yang lebih dari cukup bagi kami untuk yakin barangkali Allah memang yang menghendaki agar kepulangannya disambut baik oleh langit dan bumi.

Bagaimana mungkin kami tidak merasa dilimpahi oleh rahmat dan kurnia saat jenazah yang terbaring ini, berada di air berhari-hari masih utuh lagi sempurna, itulah salah satu keyakinan kami bukti adanya mukjizat yang akhirnya Alhamdulillah kami diberi sempat untuk melihat tanda kekuasaan Allah sang pemberi berkat, pelajaran bagi kita yang beriman, dan yang pandai membaca isyarat.

Kematian Eril, merupakan kehilangan yang sangat telak juga pengalaman yang sungguh dahsyat dalam momentum waktu yang nyaris sejajar, kami merasakan kehilangan yang paling besar, tapi seketika itu juga kami merasa dilimpahi kasih yang akbar.

Terakhir kami sangat bersyukur dianugerahi seorang putra yang dalam hidupnya, bahkan dalam pulangnya masih mendatangkan cinta kepada kami sang orang tua.

Terima kasih, hatur nuhun, jazakallah khairun katsiran, atas segala cinta doa yang dipanjatkan untuk ananda Eril almarhum, semoga Allah membalas berlipat-lipat kebaikan Anda semuanya.

Baca Juga: Pidato Ridwan Kamil di Pemakaman, Sepenggal Rasa Cinta untuk Eril

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya