Bagaimana Proses Menjadi Radikal dan Berani Lancarkan Aksi Terorisme?
Mulai dari pandangan intoleran
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times – Sering kita bertanya-tanya: bagaimana mungkin seseorang dengan tega melakukan bom bunuh diri demi menjalankan idealismenya yang menyimpang dalam beragama? Yang kita tahu bahwa mereka telah dicuci otak, tanpa memahami bagaimana prosesnya.
Penanaman idealisme yang menyimpang, atau sering kita dengar dengan istilah cuci otak, dilakukan dengan cara yang tak mudah pun tak singkat. Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat, Rafani Akhyar, mengatakan jika seseorang perlu melalui beberapa tahap sebelum memantapkan diri sebagai seorang ekstrimis.
Bagaimana tahapan itu dilaluinya?
1. Memahami agama secara tekstual
Tahap pertama, kata Rafani, ialah dilandasi dengan niat baik seseorang dalam mempelajari agama namun tidak mendapat bimbingan yang tepat. Maksudnya, mereka hanya mempelajari agama secara tekstual tanpa mendapat bimbingan praktik beragama yang baik dalam bermasyarakat.
“Dengan begitu hasilnya bakal intoleran. Mudah menyalahkan orang lain yang tidak satu paham dengan mereka,” kata Rafani, kepada IDN Times di Kantor MUI Jabar, Jalan Riau, Kota Bandung, Kamis (7/11).
Baca Juga: 600 Siswa SD dan SMP di Kota Bandung Terpapar Paham Radikal
Baca Juga: Versi BNPT, Ini 5 Istilah Terkait Radikalisme yang Perlu Kamu Tahu
Baca Juga: Berharap Menteri Agama Baru Lawan Radikalisme di Jawa Barat
Baca Juga: Ini 4 Kriteria Radikal Menurut BNPT yang Perlu Kalian Ketahui