Ridwan Kamil Sebut Pendataan Kasus COVID-19 Masih Bermasalah
Mau sampai kapan data COVID-19 masih acak-acakan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Gubernur Jawa Barat kembali menyinggung persoalan data COVID-19 dari pemerintah pusat yang dianggap kerap tidak sesuai. Pendataan yang dikumpulkan mulai dari daerah kabupaten/kota, provinsi, hingga pusat sering tidak sinkron dalam waktu bersamaan.
Salah satu hal yang disinggung kali ini adalah data 10 ribu hasil laboratorium mengenai COVID-19 yang belum juga diumumkan pemerintah pusat.
“Saya tidak mengerti apakah 10 ribu akan dicicil atau bagaimana. Dibikin heboh, saya tidak paham. Tapi kenaikan itu dipengaruhi antrean data dari lalu-lalu yang tidak real time dan saya akui itu masih ada saya sampaikan keluhan itu,” ujar Emil di sela-sela vaksinasi di RSHS Bandung, Kamis (14/1/2021).
1. Tidak sinkronnya data bukan hanya kali ini
Sebelumnya, Ketua Harian Komite Kebijakan Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Jabar Daud Achmad menuturkan, pernah dalam satu hari ada kasus baru di Jabar mencapai 1.000 orang. Meski angka ini cukup tinggi tapi masih ada kerancuan.
Artinya ada sebagian data yang dimasukkan sebenarnya adalah data lama. "Ini juga data pusat sempat ada kasus 1.200 tapi yang barunya hanya 600," papar Daud, " ujarnya.