Punya 110 Jenis Obat Keluarga, RW di Bandung Punya Lahan Obat Herbal
Wah keren banget RW ini
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Satu Rukun Warga (RW) di Kelurahan Kebongedang, Kota Bandung, mampu menyulap lahan tak terpakai menjadi kebun obat-obatan untuk keluarga. Lahan yang dijadikan Buruan Sae ini berhasil memberikan manfaat pada warga ketika membutuhkan obat herbal saat sakit.
Ketua Kampung Berkebun RW 01 Kebongedang, Elita Sari Dewi menuturkan, meski lahan milik RW ini tidak bergitu besar, manfaatnya sangat terasa bagi warga sekitar. Tercatat sempat ada 110 obat-obatan keluarga (toga) yang ditanam di Buruan Sae ini.
Beberapa jenis obat yang saat ini masih tumbuh subur antara lain daun handeuleum yang bisa digunakan untuk obat radang usus dan wasir. Kemudian daun zig-zag untuk obat luka, daun suji sebagai obat kolesterol dan haid, mangkokan yang kerap digunakan untuk obat panas dalam, dan keji beling untuk atasi masalah ginjal.
"Ada daun betadine untuk luka bakar dan sariawan. Terus, ada daun bidara, pecut kuda, daun jambu, bawang merah, bawang putih, pare, kelor. Ada juga daun pandan, sirih, minahong, kumis kucing, dan masih banyak lagi jenis lainnya," ungkapnya melalui siaran pers, Rabu (21/2/2024).
1. Sempat gagal menumbuhkan obat herbal
Ia menambahkan, dalam satu kotak lahan bisa terdapat banyak jenis tanaman yang masih dikembangkan sampai sekarang. Dari sekian banyak toga yang ada, Elita mengaku, paling sulit mengembangkan jahe merah.
"Saya sampai gagal beberapa kali. Untungnya bibit toga kebanyakan kami dapat dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP)," ucapnya.
Berkat menjadi 'bandar obat', RW 01 Kelurahan Kebongedang mendapatkan penghargaan dari DKPP Kota Bandung sebagai Buruan Sae dengan toga tervariatif pada 26 Juli 2023.
Tak hanya toga, di Buruan Sae RW 01 juga terdapat banyak tanaman sayuran dan peternakan ayam serta lele.
Ia menjelaskan, awal mula dibangunnya Buruan Sae RW 01 Kebongedang pada Oktober 2020, kala angka stunting cukup tinggi di wilayah tersebut.
"Bahkan Kebongedang pernah masuk ke sepukuh besar SK Wali Kota kategori stunting tertinggi. Lalu, kami ajukan untuk mengadakan Buruan Sae yang hasilnya mencakup protein, sayuran, dan kebutuhan lainnya. Alhamdulillah sekarang angka stunting sudah menurun banyak," sebutnya.
Menjadi pionir pertama yang menjalankan Buruan Sae, RW 01 menginspirasi wilayah lainnya. Hingga kini, sudah ada dua RW lain yakni 08 dan 05 yang juga telah memiliki Buruan Sae.
"Alhamdulillah kami berhasil mewakili Batununggal dalam Lomba Asah Terampil tingkat Kota Bandung saat tahun 2021," tutur Elita.