Sisihkan Rp50 Ribu/hari, Petani Kangkung asal Majalengka Naik Haji

Orang tua, menjadi motivasi Usman untuk bisa berhaji

Majalengka, IDN Times- Pepatah yang berbunyi 'hasil tidak akan mengkhianati usaha,' dialami M. Ali Usman, warga Blok Cikenong, Desa Heleut, Kabupaten Majalengka. 11 tahun menyisihkan uang Rp50 ribu per hari hasil bertani Kangkung, pria kelahiran 1975 itu kini menjadi salah satu calon tamu Allah, menjalankan ibadah haji ke Tanah Suci.

Sosok ayah dan ibu, menjadi motivasi tersendiri bagi Usman, demikian dia biasa disapa, di tengah keuletannya mengumpulkan rupiah demi rupiah sejak 2013 silam. Orang tua, hadir sebagai penyemangat Usman, agar bisa menjadi seperti keduanya.

"Alhamdulillah, insyaallah tahun ini berangkat (ibadah haji)," kata Usman di kediamannya, Jumat (10/5/2024)

1. Ingin mengikuti jejak orang tua

Sisihkan Rp50 Ribu/hari, Petani Kangkung asal Majalengka Naik HajiInin Nastain IDN Times/ Usman menyiapkan koper haji

Usman sendiri saat ini bekerja sebagai petani. Pekerjaan itu hampir sama persis dengan pekerjaan yang digeluti kedua orang tuanya. 

Di balik statusnya sebagai petani yang sederhana, orang tua Usman ternyata mampu menjalankan rukun Islam kelima, ibadah haji ke baitullah. Keduanya telah menjalankan ibadah haji, bermodalkan jerih payahnya sebagai petani.

"Orang tua bisa naik haji dari hasil tani, bukan hasil dari orang tuanya, atau warisan. Itu hasil dari jerih payah beliau, emak dan bapak. Itu jadi motivasi saya ngikutin orang tua, pengin berangkat haji," kata Usman

Berbekal keinginan yang besar, Usman akhirnya memutuskan untuk mulai mendaftarkan diri pada 2013 silam. Saat mendaftar, Usman mengajak serta istri dan mertuanya.

"Kalau daftar mah tahun 2013. Awalnya bareng sama istri dengan mertua, berempat. Sekarang berangkat cuma saya sendiri, istri meninggal, emak mertua meninggal, ayah (mertua) udah tua, jadi diambil aja pakai umroh," kata dia.

2. Sisihkan Rp30-Rp50 ribu per hari

Sisihkan Rp50 Ribu/hari, Petani Kangkung asal Majalengka Naik HajiInin Nastain IDN Times/ data Usman

Tahapan menuju ibadah haji, tidak selesai dengan proses mendaftar saja. Setelah namanya tercatat sebagai daftar tunggu haji, Usman mulai berusaha untuk memenuhi kewajibannya, melunasi angsuran. 

Tanaman Kangkung miliknya adalah modal utama Usman untuk bisa memenuhi persyaratan, melunasi biaya ibadah haji. 

"Setiap hari menyisihkan dari hasil jual Kangkung. Kadang Rp30 ribu, kadang Rp50 ribu. Kadang bolos (tidak menyisihkan)," jelas dia.

Usman sendiri, rata-rata menjual Kangkung sebanyak 400-600 ikat. Adapun untuk harga per ikat Kangkung, di kisaran Rp6000.

"Alhamdulilah 400 sampai 600 iket per hari. Saya biasa jual ke Pasar Kadipaten. Kadang ada juga tengkulak datang langsung ke kebun," ungkap dia

3. Siap lahir batin jadi tamu Allah

Sisihkan Rp50 Ribu/hari, Petani Kangkung asal Majalengka Naik Hajipexels.com/Konevi

Usaha yang dilakukan Usman, berbuah manis. 2023 lalu, Usman telah melunasi semua biaya ibadah haji, dan mendapatkan kabar, akan berangkat pada 2024.

"Lunas tahun 2023, terus ada kabar mau berangkat tahun depan. Alhamdulillah," jelas dia penuh gembira.

Kabar tentang suhu udara Arab yang tinggi, tidak lantas mengurangi kegembiraannya. Usman mengaku telah siap lahir batin untuk menjalankan setiap tahapan ibadah haji di Tanah Suci.

"Bismillah, siap lahir batin. Ya meskipun katanya sangat panas, mudah-mudahan nanti diberi rasa adem, kekuatan oleh Allah. Bismillah," jelas Usman penuh keyakinan.

Baca Juga: Berangkat Haji dari BIJB, Pemeriksaan Dilakukan di Asrama

Baca Juga: Suhu Saudi Bisa 50 Derajat, Menag Minta Jemaah Haji Jaga kesehatan

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya