TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pemkot Bandung Bakal Tes COVID-19 Acak di Kafe hingga Tempat Wisata

Waspada Omicron, makin dekat dengan kita

Tim Medis Dinas Kesehatan Purbalingga mengambil sampel swab seorang komisioner KPU pada tes usap massal KPUPurbalingga, Kamis (22/10/2020). Dok. KPU Purbalingga

Bandung, IDN Times - Pelacakan saat ini menjadi pekerjaan rumah di daerah yang masuk level 3 penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Pelacakan yang minim membuat penyebaran kasus COVID-19 varian Omicron kian masif.

Menanggapi hal tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung berencana melakukan tes acak untuk memetakan penyebaran virus corona. Sejumlah tempat disasar mulai dari kafe hingga tempat wisata.

"Kami tentunya akan melakukan tes acak terhadap tempat seperti kawasan wisata, hotel, dan kafe pada saat akhir pekan. Terutama pada (tempat) yang tamunya berasal dari Jakarta," kata Yana usai menggelar rapat terbatas penanganan COVID-19 di Balai Kota Bandung, Senin (7/2/2022).

1. Klaim sudah lakukan tracing dalam jumlah tinggi

ilustrasi contact tracing COVID-19 (sciline.org)

Mengenai pelacakan yang disebut kurang di kawasan aglomerasi Bandung Raya, Yana menilai bahwa Pemkot Bandung sudah melakukannya dalam jumlah tinggi. Selama ini Dinas Kesehatan Kota Bandung tak pernah melewatkan pelacakan ketika ada satu orang positif COVID-19.

"Yang saya dapat dari Dinkes Bandung untuk sekarang tracing kita sudah mencapai 6.000 sampel. Itu sebenarnya sudah cukup tinggi dan mudah-mudahan ke depan kita akan melakukan tes acak juga di banyak tempat," kata dia.

2. Ganjil genap minimalisir masyarakat dari Jabodetabek

Ilustrasi ganjil-genap (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)

Dari data Kementerian Kesehatan, masyarakat di kawasan Jabodetabek paling banyak terpapar virus corona. Bahkan Jakarta disebut sebagai episentrum COVID-19.

Untuk mengantisipasi penyebaran virus dari wisatawan Jabodetabek, skema ganjil-genap pada arus lalu lintas pun diberlakukan di seluruh pintu keluar tol Kota Bandung. Harapannya, model lalu lintas itu bisa meminimalisir masyarakat dari Jabodetabek untuk berlibur ke Kota Bandung sementara waktu.

"KIta ikhtiar untuk mengurangi orang masuk ke Kota Bandung karena memang sekali lagi penyebaran COVID-19 ini terjadi karena interaksi manusia, pergerakan manusia, makanya harus kita cegah," kata Yana.

Baca Juga: Omicron Bandung Mencemaskan, Ridwan Kamil Beri Pesan ke Yana Mulyana

Baca Juga: Ada Omicron, Kasus COVID-19 di Kota Bandung Merangkak Naik

Baca Juga: Omicron Masuk Bandung, Plt Wali Kota: Warga Jangan Panik, Tetap Prokes

Berita Terkini Lainnya