Pangdam III Siliwangi Pastikan Banjir di Banjaran Lebih Cepat Surut
Keberadaan kolam Cieunteng meminimalisir genangan banjir
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Panglima daerah Militer (Pangdam) III Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto meninjau langsung kondisi banjir yang terjadi di daerah Kabupaten Bandung khususnya di Kecamatan Dayehkolot, Banjaran, dan Baleendah. Nugroho pun kemudian mengecek kondisi kolam retensi Cieunteng yang digunakan untuk menampung air khususnya ketika musim penghujan.
Ditemani perwakilan dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Nugroho pun mengecek bagaimana pompa yang ada di kolam ini berfungsi untuk menyedot air dan sampah dari sungai,
Dia mengatakan, berdasarkan informasi yang dihimpun, kolam ini bisa menampung air dari sungai dan kawasan pemukiman warga yang tergenang banjir. Dengan cara tersebut maka volume air ke rumah warga dan lamanya air yang menggenang di pemukiman bisa surut lebih cepat.
"Kecepatan pompa untuk menyedot air saja mencapai 12,5 meter kubik per detik. Makanya banjir bisa lebih cepat surut dengan adanya kolam ini," ujar Nugroho ditemui di lokasi, Rabu (18/12).
1. Dalam 11 jam air banjir bisa surut setengah meter
Nugroho menuturkan, air yang menggenang Kabupaten tiap kali banjir memang sulit surut. Sebab daerah ini berada di cekungan sehingga airnya lebih lambat untuk mengalir.
Namun, dengan adanya kolam Cieunteng, banjir lebih cepat surut. Berdasarkan data Kementerian PUPR, dengan adanya kolam setengah meter ketinggian banjir bisa surut sampai 11 jam. Ini lebih efektif ketimbang menunggu air surut dengan sendirinya.
"Kalau tanpa ada kolam ini baru tiga hari itu bisa surut setengah meter," paparnya.
Baca Juga: Masuk Musim Hujan, Baleendah-Banjaran Kembali Teredam Banjir
Baca Juga: Longsor di Lembang: Satu Rumah Jebol, Dua Rumah Terancam Ambruk