TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Muncul Kasus COVID-19, 14 Sekolah di Bandung Hentikan PTM

Ada 84 orang yang terpapar virus corona saat PTM

IDN Times/Debbie Sutrisno

Bandung, IDN Times - Dinas Pendidikan Kota Bandung menghentikan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di 14 sekolah setelah ada siswa dan guru yang terpapar virus corona (COVID-19). Penghentian ini guna memimalisir penyebaran virus yang lebih masif di sekolah tersebut.

Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bandung Cucu Saputra mengatakan, 14 sekolah yang harus kembali menjalakan pembelajaran jarak jauh (PPJ) yaitu lima sekolah dasar (SD), dua sekolah menengah pertama (SMP), dua sekolah menengah atas (SMA), empat sekolah menengah kejuruan (SMK) dan satu sekolah luar biasa (SLB).

Hasil surveillance tahap satu, per 22 Oktober 2021, terdapat 80 Siswa dan empat Guru Positif. Sementara 2.511 sample negatif, dan 864 sampel masih menunggu hasil.

“Sesuai dengan ketentuan tindaklanjut surveillance, 14 sekolah tersebut harus kembali melaksanakan PJJ karena jumlah siswa/guru yang terpapar berada pada persentasel lebih dari 5 persen,” kata Cucu melalui siaran pers dikutip IDN Times, Senin (25/10/2021).

1. Berikut data 14 sekolah yang harus PJJ

Ilustrasi Pelajar. (IDN Times/Mardya Shakti)

Sebagai informasi, 14 sekolah yang harus kembali melaksanakan PJJ karena sample surveillance di sekolah tersebut terdapat hasil positif COVID-19 dengan jumlah terpapar dua sampai dengan lima orang per sekolah, dengan data rincian sebagai berikut :

Sekolah Negatif Positif Jumlah Sasaran Surveilance Persentase Positif
1. SD YAS 30 9%
2. SDN 065 Cihampelas 9%
3. SD Ibnu Taimiyah 12%
4. SDN 200 Leuwi Panjang 12%
5. SDN 262 Panyileukan 12%
6. SMP Pelita 6%
7. SMPN 30 Bandung 9%
8. SMA Pasundan2 6%
9. SMAN 7 Bandung 11%
10. SMKN 12 Bandung 5%
11. SMKN 5 Bandung 6%
12. SMKN 6 Bandung 9%
13. SMK Buana Karya 12%
14. SLB C Sumber Sari 9%

2. Belum ada klaster penyebaran virus corona di tingkat sekolah

Belajar tatap muka SMP Yohannes 23 Semarang (Dok. IDN Times/bt)

Dengan data tersebut, Cucu memastikan sekolah belum dapat diklasifikasikan sebagai klaster penyebaran COVID-19. Saat ini Disdik masih menunggu hasil entry test dan exit test yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Bandung.

Untuk mereka yang dipastikan positif COVID-19, Dinas Kesehatan Kota Bandung langsung menanganinya dengan pelaksanaan isolasi mandiri, pelacakan kontak erat, karantina mandiri, entry test intervensi PTM, melakukan tes untuk semua anggota rombel, karantina semua anggota rombel, serta pengembalian seluruh rombel untuk kembali PJJ sampai exit test selesai.

Menurutnya, walaupun angka jumlah siswa/guru yang terpapar per sekolah terlihat kecil, pengembalian metode pembelajaran tetap menjadi PJJ.

"Sebab metode ini merupakan prioritas Disdik dalam menjaga keselamatan serta kesehatan siswa dan warga sekolah," kata dia.

Baca Juga: Siswa-Guru Positif COVID, 11 Sekolah di Bandung Hentikan PTM 

Baca Juga: Muncul Kasus Positif COVID-19, Disdik Kota Bandung Hentikan PTM di 12 Sekolah

Baca Juga: Siswa-Guru Terpapar COVID, Pemkot Bandung Tetap Izinkan PTM di Sekolah

Berita Terkini Lainnya