Ini Analisis BMKG Ihwal Angin Puting Beliung di Desa Kertasari
Waspada bencana ini kerap terjadi pada siang hari
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Angin puting beliun kembali menerjang dari Kabupaten Bandung. Setelah sebelumnya di daerah Rancaekek, kali ini bencana tersebut menerjang sekitar 16 rumah di Desa Kertasari.
Berdasarkan hasil analisis cuaca, Kepala BMKG Bandung, Teguh Rahayu mengatakan bahwa suhu muka laut di sekitar wilayah Indonesia cenderung hangat. Hal tersebut membuat suplai uap air ke wilayah Jabar dan sekitarnya meningkat. Data itu selaras dengan angka kelembapan udara yang berada pada angka 850 hingga 500 mb atau berada pada kategori sangat basah.
"Selaras dengan kelembapan udara di lapisan 850 hingga 500 mb sangat basah yakni berada pada rentang antara 65 hingga 95 persen," ujarnya melalui siaran pers dikutip, Minggu (25/2/2024).
1. Ada faktor dari siklon Ex TC Lincoln
Faktor selanjutnya, kata Teguh, yakni siklon Ex TC Lincoln yang terpantau berada di sekitar Samudera Hindia bagian Tenggara serta Bali bagian Selatan. Lalu, terpantau adanya sirkulasi siklonik yang mengakibatkan pertemuan angin di sepanjang Pulau Sumatera bagian Selatan hingga ke Pulau Jawa.
Kemudian, sambung Teguh, telah terjadi belokan angin di Samudera Hindia bagian Barat hingga Jabar bagian Selatan. Kondisi tersebut, dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan di sekitar wilayah pertemuan angin.
"Analisis ketiga, MJO (Madden Julian Oscillation) berada pada kwadran 3 (kurang berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia); Gelombang tipe Kelvin aktif disekitar Sumatera bagian Selatan, Selat Sunda hingga Laut Jawa bagian Barat," ucap dia.
Indeks labilitas berada pada kategori labil sedang hingga kuat di sebagian wilayah Jabar sehingga berpotensi meningkatkan aktivitas pertumbuhan awan konvektif pada skala lokal.