TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gubernur Jabar Imbau Kepala Daerah Dirikan Crisis Center COVID-19  

Hotline COVID-19 Dinker Jabar: 0811-2093-30 dan bisa ke 119

ilustrasi warga menggunakan masker (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

Bandung, IDN Times - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta seluruh kepala daerah di kabupaten/kota untuk segera membentuk COVID-19 Crisis Center. hal itu seiring dengan yang telah dilakukan Pemda Provinsi Jawa Barat. COVID-19 Crisis Center merupakan upaya pemerintah dalam rangka memusatkan koordinasi dan informasi terkait Novel Corona Virus (Infeksi 2019-nCoV) atau yang disebut juga sebagai COVID-19.

“Hari ini kita membuat Jabar Covid-19 Crisis Center di Command Center yang ada di gedung sebelah (masih Gedung Sate) dan ini harus dilakukan oleh seluruh kabupaten/kota di Jabar," ujar Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam Rapat Lintas Sektoral Pencegahan dan Penanganan COVID-19 Tingkat Provinsi Jabar di Aula Barat Gedung Sate, Selasa (3/3).

Dia mengatakan, Kota Depok saat ini sudah memiliki crisis center sebagai kelanjutan dalam penanganan kasus dua warga yang positif terjangkit virus ini. Dengan demikian sisa 26 kabupaten/kota yang harus segera membuat program serupa.

"Jangan ada pejabat yang meminta hal-hal yang bukan kepada crisis center. Pusat keluarnya pernyataan (terkait Covid-19) harus dari institusi crisis center,” ujar Emil.

Baca Juga: Waspada Corona, Dinkes Bandung: 24 Warga Dalam Pemantauan COVID-19

Baca Juga: Waspada Virus Corona, Bandara Husein Bandung Perketat Pengawasan

1. Jabar sudah siaga satu untuk antisipasi virus corona

Dok.Humas Jabar

Crisis Center ini akan diketuai langsung oleh Gubernur Jabar dengan Ketua Harian Sekretaris Daerah (Sekda) Provisni Jabar dan Sekretaris oleh Kepala Dinas Kesehatan Jabar. Sementara anggotanya adalah Wakil Gubernur Jabar, Ketua DPRD Jabar, Pangdam III/Siliwangi, Kepala Kepolisian Daerah Jabar, Kepala Kejaksaan Tinggi Jabar, termasuk tokoh atau elemen masyarakat dan media.

“Dan pola (keanggotaan crisis center) yang sama harus dilakukan di 27 kabupaten/kota,” katanya.

Selain itu, Kang Emil pun mengatakan bahwa Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar sudah menetapkan kondisi Siaga 1 COVID-19 di Jabar. Untuk memaksimalkan upaya pencegahan dan penanganan COVID-19, Pemda Provinsi Jabar akan membeli alat-alat kesehatan yang dibutuhkan khususnya untuk fasilitas ruang isolasi bagi rumah sakit yang menjadi rujukan.

“Kami akan mengambil keputusan yang kadang-kadang tidak selalu prosedural, kalau dilama-lama prosedurnya orang keburu terpapar nantinya,” ujar papar Emil.

2. Provinsi Jabar siap membeli alat kesehatan untuk mendeteksi virus corona

sbs.com.au

Dalam langkah meningkatkan antisipasi penyebaran virus ini, Pemprov Jabar berencana membeli sejumlah alat kesehatan untuk deteksi virus corona. Alat yang akan dijadikan rujukan kemungkinan mirip dengan yang ada di Korea Selatan karena WHO menilai negara tersebut sebagai yang paling baik dalam penanganan wabah ini.

"Karena selama ini kami harus merujuk ke (pemerintah) pusat dan lama. Sementara menggunakan (alat) yang ada, tapi Jawa Barat akan berinisiatif," kata Emil.

3. Setiap RSUD diimbau menyiapkan ruang isolasi

Pasien terindikasi virus corona (IDN Times/Istimewa)

Di sisi lain, mantan Wali Kota Bandung ini meminta RSUD di seluruh Jabar siap dengan ruang isolasi. Dia pun mengimbau dinas kesehatan di seluruh daerah mengecek kesiapannya.

“Saya minta minimal RSUD sudah siap, artinya sudah ada ruang isolasi. Di 27 kabupaten/kota cek ada ga di RSUD-nya ruang isolasi. Kondisikan kalau ada RSUD yang belum punya ruang isolasi,” pintanya.

Baca Juga: Indonesia Positif Corona, Perayaan KAA ke-65 Terancam Batal Digelar

Berita Terkini Lainnya