Daripada Ungkit Anggaran, DPRD Ajak Umat Makmurkan Masjid Al Jabbar
Kritik soal anggaran telah usang dan sudah clear
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat (Jabar) turut memberikan tanggapan usai ramainya kritik pembangunan Masjid Al Jabbar yang mencapai Rp1,2 triliun. Legislator menilai kritik anggaran ini telah usang.
Salah satu anggota komisi V DPRD Jabar, Abdul Hadi Wijaya alias Gus Ahad mengatakan, Masjid Raya Al Jabbar adalah hasil kerja banyak pihak termasuk warga Jabar. Apa pun yang terjadi, kata dia, kini masjid telah berdiri dan sudah diresmikan.
"Seharusnya hari ini kita bicara bukan ke belakang tapi bagaimana memakmurkannya. Jadi kita harus memikirkan ke sana seperti (rencana) belanja-belanja, dan (nilai) pemeliharaannya berapa," ujar Gus Ahad, Sabtu (6/1/2023).
1. Masjid Raya Al Jabbar buah pemikiran bersama
Masjid yang dirancang oleh Gubernur Jabar ini awalnya diusulkan oleh Gubernur Jabar Ahmad Heryawan. Setelah itu, dibahas bersama dewan serta stakeholder terkait kemudian disepakati, dan pembangunan dimulai dengan berbagai tahap.
"Jadi ini merupakan sebuah kesepakatan kalau berbicara politik kami di dewan dan orang-orang politik sudah memutuskan dan kemudian direalisasikan," ungkapnya.
Gus Ahad sendiri mengikuti semua proses Pembangunan Masjid Al Jabbar. Sebab, dia sudah duduk di kursi DPRD Jabar sejak 2013. Masjid raya milik Pemprov Jabar ini juga tidak murni dari usulan Ahmad Heryawan, melainkan juga berasal dari beberapa elemen masyarakat lainnya.
"DPRD kan lembaga menerima aspirasi, jadi kami dengarkan aspirasi dari semua masyarakat. Kami tanya, butuh gak ini, iya butuh karena selama ini kita nebeng Masjid Agung Bandung. Terus berada di tengah kota dan tidak bisa dikembangkan ke mana," katanya.
Baca Juga: Anggaran Masjid Al Jabbar Capai Rp1,2 Triliun, Ini Kata Aher
Baca Juga: Tak Kalah Megah dari Al Jabbar, Ini Daftar 8 Masjid Karya Ridwan Kamil