Anggaran Masjid Al Jabbar Capai Rp1,2 Triliun, Ini Kata Aher
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Mantan Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan atau Aher angkat bicara soal banyaknya kritik soal anggaran Masjid Al Jabbar. Anggaran Masjid yang menelan biaya Rp1,2 triliun dari APBD ini telah diperjuangkan berdasarkan aspirasi masyarakat.
Menurutnya, sejak mencetuskan rencana pembangunan, besarnya anggaran Al Jabbar dan urgensinya dalam prioritas Pemprov Jabar sudah menuai perdebatan. Artinya, kondisi ini tidak hanya terjadi usai peresmian saja.
Meski begitu, dia tetap konsisten memperjuangkan Masjid Al Jabbar mengingat pentingnya membangun masjid berskala besar bagi provinsi dengan umat muslim terbesar di Indonesia.
"Bagaimana pun program besar membutuhkan anggaran besar. Ada yang mempermasalahkan karena anggarannya terlalu besar, ada pemikiran ini bukan prioritas," katanya seperti dikutip media dari video testimonial Aher terkait Al Jabbar, Sabtu (7/1/2023).
1. Anggaran sudah disesuaikan dengan pembangunan Jabar
Aher mengatakan, saat itu anggaran Al Jabbar direncanakan memakai skema tahun jamak (multiyears) agar komposisi anggarannya tidak sekaligus besar namun pembangunan bisa dianggarkan secara bertahap.
Anggaran Al Jabbar sendiri menurutnya tidak mengurangi keberpihakan APBD pada urusan wajib seperti infrastruktur, pendidikan dan kesehatan.
"Saya katakan untuk anggaran jalan kita besar banget, untuk pembangunan ruang kelas baru sangat banyak, untuk BOS kita mengganggarkan banyak, untuk PON demikian besar kita juga menganggarkan," ungkapnya.
2. Ada anggaran tidak terpakai semasa Aher menjabat
Setelah anggaran disetujui, pembangunan Masjid Al Jabbar rupanya tidak berlangsung mulus. Kegagalan tender pada awal 2017 membuat pembangunan Al Jabbar baru bisa dimulai pada akhir 2017.
"Sehingga anggaran besar yang sudah dianggarkan tidak terpakai, yang terpakai hanya sebagian kecil di akhir 2017. Alhamdulilah 2018 berjalan utuh, sampai 2019 hingga sekarang 2022 dilanjutkan di zaman Gubernur Ridwan Kamil," jelasnya.
3. Aher berharap ini menjadi masjid spesial warga Jabar
Pembangunan yang menjadi ikon masjid terbesar di Jabar itu menurutnya sangat memakan waktu, tenaga, pikiran, dan tentunya anggaran yang sangat besar, sehingga selesainya pembangunan patut disyukuri.
Menurutnya setiap niat baik program pemerintah pada prosesnya wajar menemui kendala dan polemik. Namun pihaknya memastikan Al Jabbar dibangun dengan perencanaan matang dan tujuan yang baik.
"Masjid besar ini mewakili besarnya umat Islam di Jawa Barat, mewakili sikap religi orang Jawa Barat. Wajar saja kita membangun sebuah artefak yang mewakili umur sejarah, pada zaman-zaman ke depan semua orang akan mengingat bahwa ini adalah masjid kebanggaan Jawa Barat," kata dia.
Baca Juga: Tak Kalah Megah dari Al Jabbar, Ini Daftar 8 Masjid Karya Ridwan Kamil
Baca Juga: Pemprov Jabar Terjunkan Puluhan Petugas Keamanan Jaga Masjid Al Jabbar