TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Akhir Tahun 2019, Oded Berikan Kado Istimewa untuk Warga Bandung

RSKIA memiliki banyak fasilitas bagus katanya

IDN Times/Dok Humas Pemkot Bandung

Bandung, IDN Times - Wali Kota Bandung Oded M. Danial, meresmikan Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) yang terletak di Jalan K.H. Wahid Hasyim (Jalan Kopo) nomor 311, Kota Bandung, Selasa (31/12).

Oded menuturkan, peresmian RSKIA Kota Bandung merupakan kado spesial di penghujung tahun untuk warga Kota Bandung. Oded juga mengaku, bahwa RSKIA yang dulu dinanti kini sudah resmi dan langsung bisa dimanfaatkan masyarakat untuk berobat.

"Alhamdulillah di penghujung tahun 2019 menuju tahun 2020 merupakan hari yang sangat istimewa. Kita meresmikan gedung RSKIA Kota Bandung yang kita nantikan. Akhirnya bisa terwujud hari ini," ujar Oded, Selasa (31/12).

Baca Juga: Baca Puisi dan Nyanyi, Umi Oded-Yana Mulyana Ikut Meriahkan HUT Hamba

Baca Juga: Oded Berikan Duo 'Manusia Gorong-Gorong' Sembako dan Sepeda

1. Dibangun menggunakan ratusan miliar uang APBD

IDN Times/Dok Humas Pemkot Bandung

Proses pembangunan RSKIA Kota Bandung, kata Oded, telah membelanjakan dana APBD sebesar Rp750 hingga Rp800 miliar, dengan dana yang tergolong besar tersebut, RSKIA Kota Bandung memiliki beberapa fasilitas spesial. Mulai dari pelayanan pendaftaran, rawat inap, hingga kamar operasi.

"Kapasitasnya mencapai 500 tempat tidur yang 40% atau 200 tempat tidurnya khusus melayani ibu dan anak. Peralatannya canggih alhamdulillah bagus dan berkualitas, dari mulai tempat tidurnya sampai ruang operasinya luar biasa," ungkapnya.

Baca Juga: 11 Rumah di Astanaanyar Terbakar, Oded Sewakan 34 KK Kontrakan

2. Peralatan canggih dan moderen

IDN Times/Dok Humas Pemkot Bandung

Rumah sakit yang diproyeksikan menjadi RSUD ini memiliki fasilitas yang sangat lengkap. Beberapa peralatannya tercanggih di Indonesia, misalnya Air Handling Unit (AHU) yang mampu mensterilisasi udara ruangan.

Ada pula pintu interlock untuk menjaga kualitas udara ruangan agar tidak tercampur dengan udara dari luar. Dengan begitu, ruangan operasi menjadi bebas bakteri sehingga pasien tidak akan mudah terinfeksi pascaoperasi.

Fasilitas laboratorium, farmasi, dan administrasi juga telah terkoneksi dengan teknologi komunikasi yang canggih. Bahkan beberapa peralatan laboratorium memiliki teknologi robotik.

Gedung 15 lantai itu akan bisa mulai beroperasi pada pertengahan Januari 2020. Setelah peresmian ini, RSKIA dan Pemerintah Kota Bandung secara bertahap akan mulai memindahkan aktivitas layanan di tempat yang baru. Oded mengaku perlu persiapan SDM yang mumpuni untuk mengoperasikan fasilitas terbaru itu.

"Sekarang RSKIA sudah mulai mengadakan seleksi untuk mempersiapkan ke depan bagaimana agar SDM-nya dilengkapi secara mumpuni," tutur Oded.

Baca Juga: Malam Tahun Baru, Oded: Daripada Hura-hura Mending Muhasabah di Masjid

3. Memiliki 350 pegawai dan 40 dokter

IDN Times/Dok Humas Pemkot Bandung

Sementara itu, Direktur RSKIA Kota Bandung, Taat Tagore menyatakan, saat ini pihaknya memiliki 350 pegawai, termasuk di dalamnya 40 dokter. Namun untuk mengoperasikan seluruh fasilitas rumah sakit secara optimal, ia perlu 750 personel.

"SDM akan menyesuaikan dengan perkembangan berikutnya. Kita memang rencana buka di tahun 2020 bisa menampung 200 tempat tidur untuk poli penyakit dalam, bedah, THT, mata, dan syaraf," beber Taat.

Oleh karena itu, ia akan memberlakukan layanan secara bertahap menyesuaikan dengan kebutuhan pasien. Fokusnya saat ini adalah memindahkan layanan pasien rawat jalan ke tempat yang baru.

"Kalau secara langsung SDMnya untuk dokter kita sudah memenuhi, tapi untuk perawatnya kita pengennya apa yang kita punya di rumah sakit lama kita pindahin dulu, operasional, setelah waiting list cepet-cepet kita tambah SDM-nya untuk menambah cakupan dan jumlah tempat tidurnya. Kalau SDM nambah, layanan tempat tidurnya kan naik," tuturnya.

Berita Terkini Lainnya