Kopi Asal Subang Diekspor ke Mesir dengan Skema Imbal Dagang
Mendag Zulkifli mengatakan skema tersebut menghemat devisa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Subang, IDN Times - Pemerintah Indonesia dan Mesir melakukan barter komoditas kopi dengan kurma senilai 60 ribu USD atau sekitar Rp890 juta. Kopi yang dikirimkan itu berasal dari para petani yang tergabung di Koperasi Gunung Luhur Berkah (GLB) Kabupaten.
“Keberhasilan ekspor kopi ke Mesir dengan skema imbal dagang ini merupakan salah satu alternatif solusi perdagangan dengan Mesir yang tidak memerlukan devisa keluar atau masuk,” kata Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dalam keterangan persnya, Kamis (6/4/2023).
Ekspor kopi seberat 25 ton itu menjadi yang pertama dilakukan untuk produk kopi di Subang. Kopi tersebut dikabarkan telah dibayar dengan dua kontainer kurma dari Mesir seberat 50 ton yang telah tiba di Indonesia pada 30 Maret 2023 lalu.
1. Menghemat devisa melalui transaksi imbal dagang
Menurut Zulkifli, transaksi melalui imbal dagang merupakan salah satu solusi perdagangan untuk menghemat devisa. “Secara paralel dapat menjaga maupun meningkatkan perdagangan kedua negara,” katanya, menambahkan.
Pelepasan ekspor kopi kali ini diwakili oleh Staf Khusus Menteri Perdagangan Bidang Perjanjian Perdagangan Internasional Bara Krishna Hasibuan pada Rabu (5/4/2023). Kegiatan itu diikuti pula Direktur Utama PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) Nina Sulistyowati hari ini dan para petani kopi setempat.
Baca Juga: Pasangan di Subang Nikah Depan Ibu yang Sedang Koma di Ruang ICU
Baca Juga: Operasional Subang Smartpolitan Ikuti Pembukaan Tol Patimban pada 2024
Baca Juga: Dikira Tidur, Warga Pabuaran Subang Tewas Sambil Duduk di Sisi Jalan