Banjir Rob di Subang Tak Kunjung Surut, Jadi Terparah Sejak 1985
Nelayan takut melaut karena gelombang tinggi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Subang, IDN Times - Banjir akibat gelombang air laut atau rob masih melanda wilayah pesisir Kabupaten Subang. Warga menilai kondisi banjir kali ini paling parah sejak terjadi bencana serupa sekitar 1985 silam.
Meskipun rob sudah lebih dari sepekan, ribuan warga yang terdampak enggan mengungsi ke tempat yang lebih aman. Mereka memilih bertahan di rumahnya seperti di Desa Mayangan, Kecamatan Legonkulon.
Menurut warga, ketinggian banjir di wilayah tersebut ada yang mencapai satu meter. "Tiap hari airnya datang tak habis-habis," kata salah seorang warga yang terdampak rob, Casinah (60 tahun), Jumat (10/12/2021).
1. Rumah paling dekat dengan pantai paling terdampak rob
Casinah mengakui banjir rob sudah sering terjadi di wilayahnya. Namun, kondisi banjir kali ini diperparah oleh tanggul di pesisir pantai utara yang jebol, apalagi rumahnya terbilang dekat dengan pantai.
"Air (laut) langsung ke sini, ke rumah saya langsung. Saya sudah tidak bisa apa-apa, (banjir) itu tiap hari pokoknya," ujar Casinah mengeluh. Akibatnya, barang-barang perabotan di rumahnya pun mulai rusak terendam air terus-menerus.
Baca Juga: Waspada! Banjir Rob di Pesisir Utara Jawa 8-9 Desember 2021
Baca Juga: Banjir Rob Terjang Pantura, Subang, dan Karawang Sepekan Terakhir
Baca Juga: Pesisir Pandeglang Diterjang Banjir Rob, Ratusan Warga Mengungsi