Ada Kesenjangan Imunitas, Jutaan Anak di Jabar Perlu Imunisasi
Menkes dan Gubernur canangkan BIAN tahun ini di Karawang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Karawang, IDN Times - Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) di Jawa Barat menyasar lebih dari 7 juta anak. Jumlah tersebut terbagi dari 3,4 juta anak yang ditargetkan ikut imunisasi campak dan rubella, dan 4,09 juta anak untuk imunisasi kejar, polio dan difteri-pertusis-tetanus (DPT).
Pencanangan Program BIAN Tahap II untuk wilayah Jawa-Bali diresmikan langsung oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Kegiatan itu digelar di Halaman Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karawang, Rabu (3/8/2022).
Dalam kegiatan itu, Menkes mengajak masyarakat menyukseskan BIAN tahun ini. “Imunisasi merupakan upaya pencegahan yang aman, berbiaya rendah dan berdampak besar dalam melindungi masyarakat dari berbagai penyakit menular berbahaya,” katanya.
1. Kesenjangan imunitas terjadi selama pandemik COVID-19
Budi mengakui selama pandemik COVID-19, cakupan imunisasi dasar lengkap pada bayi menurun drastis. Ia mengkhawatirkan hal itu akan menyebabkan kesenjangan imunitas yang memicu peningkatan kasus dan status kejadian luar biasa di berbagai daerah.
“Bila kesenjangan imunitas ini tidak segera dikejar, maka akan terjadi peningkatan kasus dan KLB yang akan menjadi beban ganda di tengah pandemik,” kata Budi.
Karena itu, BIAN dinilai menjadi momentum untuk mengejar kesenjangan imunitas saat ini.
Baca Juga: Tips Sebelum Imunisasi Anak, Ibu Gak Perlu Cemas!
Baca Juga: 5 Kabupaten dan Kota di Jabar Masih Rendah dalam Imunisasi Anak
Baca Juga: Tak Lagi Manual, Imunisasi Anak Kini Terdata di Aplikasi ASIK