El Nino, Industri Pakan Ternak Perlu Subsitusi Alternatif Bahan Baku
Ada banyak alternatif pakan yang bisa dimanfaatkan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika memperkirakan puncak kemarau sebagai dampak dari El Nino akan terjadi pada September, Oktober dan November 2023. Dampak dari El Nino salah satunya adalah kenaikan harga bahan pakan ternak seperti jagung, yang akan mengakibatkan naiknya harga produk perunggasan.
Merespons hal tersebut, Ketua Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) Timbul Sihombing mengungkapkan, industri pakan ternak memerlukan terobosan dan inovasi untuk mengatasi lonjakan harga jagung sebagai dampak dari El Nino.
Salah satunya adalah dengan memanfaatkan sumber bahan baku alternatif.
“Dua bulan lalu kami dari asosiasi diundang oleh Pemerintah Korea untuk hadir di sana. Mereka memperkenalkan produk lalat hitam sebagai bahan baku pakan ternak. Di sana sudah menjadi industri, bayangkan lalat yang kecil-kecil itu sudah diproduksi ton-tonan dan mereka sudah punya asosiasi,” kata Timbul dalam webinar El Nino Datang Lagi: Bagaimana Antisipasi Sektor Pertanian dan Perunggasan, Selasa (20/6/2023).
Meski harganya mahal, kata Timbul, dengan kandungan protein 40-50 persen maka lalat hitam bisa menjadi alternatif sumber protein pengganti bahan pakan ternak yang lain.
Kata dia, pemerintah Korea sangat mendukung semua pelaku industri untuk menggunakan lalat hitam sebagai alternatif bahan baku pakan. Saat ini, lalat hitam sudah diproduksi berton-ton dan dijual ke sejumlah perusahaan.
“Harganya memang masih mahal sekitar 3-5 dolar tapi ini bisa menjadi alternatif. Meskipun tidak akan menggantikan bahan baku pakan ternak, tapi bisa menjadi substitusi sebagian,” kata Timbul.
1. Tidak hanya lalat hitam, tapi juga ada nasi hingga biskuit pecah
Timbul menambahkan, substitusi bahan pakan ternak lainnya adalah nasi pecah, mie pecah, dan biskuit pecah. Industri pakan ternak sudah mulai mencari substitusi bahan baku pakan karena harga jagung pada triwulan pertama 2023 mulai naik.
Masih menurutnya, jagung tetap menjadi bahan utama pakan ternak yaitu sekitar 40-50 persen. Kenaikan harga jagung tentu akan membuat biaya produksi pakan ternak ikut melonjak.
Apalagi, pemerintah sudah melarang impor jagung sejak 2016 lalu. Faktor itulah yang membuat industri pakan ternak mulai mencari alternatif bahan baku pakan.
Baca Juga: Antisipasi El Nino, Zulhas Akan Impor 1 Juta Ton Beras dari India
Baca Juga: Terdampak El Nino, 32 Hektare Lahan di Jabar Alami Kekeringan