Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Pemerintah Lepas Tangan, Industri Rotan Cirebon Tergeser

Pembuatan kerajinan rotan (IDN Times/Hakim Baihaqi)

Cirebon, IDN Times - Pelaku industri kecil dan menengah (IKM) di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, saat ini memerlukan dukungan dari pemerintah agar dapat memperluas pangsa pasar dan bersaing dengan sentra kerajinan lainnya di Indonesia.

Keberhasilan produksi dari para perajin tangan, terutama produk rotan yang menjadi identitas Kabupaten Cirebon perlu mendapat dukungan dari berbagai pihak agar mampu terus berkembang di tengah tantangan.

1. Bantuan tangan pemerintah tidak relevan

ilustrasi kursi gantung berbahan rotan (pexels.com/Claudia Schmalz)

Darma, salah satu perajin rotan dari Kawasan Tegalwangi, Kabupaten Cirebon, menegaskan peran pemerintah dalam hal pemasaran sangat penting, terutama melalui pameran-pameran.

Menurutnya, keterlibatan perajin dalam kegiatan pameran yang diselenggarakan pemerintah semakin jarang, sehingga peluang untuk memperkenalkan produk kepada pasar yang lebih luas menjadi terbatas.

Selain itu, Darma mengusulkan agar pemerintah memfasilitasi produk rotan lokal agar terdaftar di e-katalog yang dikelola oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa (LKPBJ), sehingga pemasaran produk rotan ini bisa lebih luas dan terjangkau.

Darma juga menyoroti pentingnya bantuan pemerintah yang sesuai dengan kebutuhan perajin. "Kadang bantuan yang diberikan tidak relevan dengan yang kami butuhkan. Padahal, kami saat ini masih berjuang keras untuk bangkit setelah terpukul oleh pandemi covid-19," kata Darma, Senin (4/11/2024).

Menurutnya, dukungan yang lebih terarah dari pemerintah akan sangat membantu, baik dalam bentuk fasilitas pemasaran maupun upaya untuk menjaga ketersediaan bahan baku.

Selain aspek pemasaran, Darma menyarankan pemerintah segera membangun pusat logistik yang dapat menampung bahan baku rotan secara komunal.

Hal ini diperlukan karena perajin sering kesulitan mendapatkan pasokan bahan baku rotan ketika permintaan pasar sedang tinggi. Dengan adanya pusat logistik, para perajin akan lebih mudah memenuhi lonjakan permintaan tanpa terkendala ketersediaan bahan baku.

2. Janji bangun pusat logistik rotan

ilustrasi membuat keranjang dari rotan (pixabay.com/cocoparisienne)

Menanggapi permintaan dari para pelaku IKM tersebut, Penjabat Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya menyatakan, pemerintah daerah telah merencanakan pembangunan pusat logistik khusus rotan.

"Pusat logistik ini diharapkan menjadi solusi bagi para perajin ketika ada peningkatan permintaan pasar. Dengan adanya fasilitas ini, diharapkan suplai bahan baku akan lebih stabil dan perajin tidak lagi kesulitan dalam mendapatkan rotan saat permintaan melonjak," kata Wahyu.

Ia berharap rencana ini bisa segera diwujudkan, mengingat rotan sudah menjadi salah satu identitas budaya Kabupaten Cirebon sejak lama. Wahyu juga menyampaikan, industri rotan Cirebon merupakan aset yang perlu dijaga dan dikembangkan secara berkelanjutan.

Untuk mendukung pengembangan industri ini, pemerintah telah berkoordinasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Barat agar para pengusaha dan perajin rotan Cirebon mendapatkan prioritas dalam program pelatihan dan partisipasi pameran. Harapannya, akses pasar bagi produk rotan Cirebon dapat semakin luas sehingga industri ini semakin kokoh.

Tidak hanya fokus pada rotan, Wahyu juga telah berdiskusi dengan Penjabat Gubernur Jawa Barat mengenai penggabungan potensi ekonomi lain seperti makanan khas dan batik dalam satu kawasan atau sentra khusus.

"Rencana ini bertujuan untuk mengoptimalkan potensi ekonomi Cirebon secara terpadu, sehingga kunjungan dan minat pasar terhadap produk lokal dapat terus meningkat," kata Wahyu.

3. Tren ekspor Cirebon bergeser ke benang

Pekerja rotan di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat (IDN Times/Hakim Baihaqi)

Dari data yang dihimpun oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperdagin) Kabupaten Cirebon, nilai ekspor dari Kabupaten Cirebon pada triwulan pertama tahun 2024 mencapai US$73,06 juta.

Meski rotan selama ini mendominasi sektor ekspor kerajinan Cirebon, namun kini komoditas benang telah menjadi produk unggulan yang menonjol.

Dalam dua tahun terakhir, benang berhasil menggeser posisi rotan sebagai komoditas ekspor utama, menandakan adanya diversifikasi produk yang berkembang di Kabupaten Cirebon.

Share
Topics
Editorial Team
Hakim Baihaqi
Yogi Pasha
Hakim Baihaqi
EditorHakim Baihaqi
Follow Us