Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Empat Red Flag dalam Hubungan yang Sering Diabaikan Pasangan

ilustrasi pasangan red flag (unsplash.com/Vitaly Gariev)
ilustrasi pasangan red flag (unsplash.com/Vitaly Gariev)
Intinya sih...
  • Komunikasi yang tidak jujur dan konsisten dapat merusak kepercayaan pasangan serta menimbulkan keraguan yang berpotensi mengganggu hubungan.
  • Kurangnya penghargaan terhadap batasan pasangan menunjukkan kurangnya rasa hormat dan bisa memunculkan dinamika hubungan yang tidak sehat.
  • Perilaku mengontrol secara halus atau terbuka, serta ketidakmampuan bertanggung jawab atas kesalahan sendiri, dapat menyebabkan masalah besar di kemudian hari.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Dalam sebuah hubungan, banyak pasangan kerap kali terlalu fokus pada rasa nyaman dan kebiasaan sehari-hari, sehingga tidak memperhatikan adanya tanda-tanda bahaya yang mungkin muncul secara perlahan.

Red flag atau sinyal peringatan sebetulnya dapat terlihat jelas, namun kerap kali dianggap sepele oleh pasangan karena masih berharap hubungan tersebut akan membaik dengan sendirinya.

Sebetulnya semakin lama red flag dibiarkan, maka semakin berisiko hubungan tersebut, bahkan bisa menuju ke hal yang tidak sehat dan menguras emosi. Ketahuilah beberapa red flag berikut ini dalam hubungan yang kerap kali diabaikan oleh pasangan.

1. Komunikasi yang tidak jujur dan tidak konsisten

ilustrasi bertengkar
ilustrasi bertengkar (unsplash.com/Vitaly Gariev)

Pada saat salah satu pasangan sering memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan atau bahkan menghindari pembicaraan penting, maka hubungan tersebut akan kehilangan pondasi kepercayaan yang diperlukan. Kebiasaan memberikan informasi yang tidak lengkap atau berputar-putar seolah menunjukkan memang ada yang disembunyikan.

Inkonsistensi dalam ucapan atau tindakan bisa membuat pasangan merasa bingung dan tidak aman. Pada saat seseorang berkata satu hal, namun bertindak berbeda, maka akan memunculkan keraguan yang berpotensi mengganggu keberlangsungan hubungan tersebut secara perlahan.

2. Kurangnya penghargaan terhadap batasan pasangan

ilustrasi pasangan red flag (unsplash.com/Vitaly Gariev)
ilustrasi pasangan red flag (unsplash.com/Vitaly Gariev)

Batasan atau boundaries merupakan hal penting dalam hubungan karena bisa membantu memastikan kenyamanan dan rasa aman dari setiap individu. Apabila pasangan kerap mengabaikan batasan yang ada, baik secara emosional fisik atau sosial, maka hal ini menunjukkan kurangnya rasa hormat.

Tindakan seperti memaksa untuk mengetahui kata sandi pribadi atau bahkan menuntut perhatian berlebih tanpa mempertimbangkan soal kebutuhan pribadi justru bisa menunjukkan bahwa hubungannya tidak seimbang. Pelanggaran kecil yang terjadi secara berulang akan memunculkan adanya dinamika hubungan yang tidak sehat.

3. Perilaku mengontrol secara halus atau terbuka

ilustrasi pasangan mengobrol (unsplash.com/Matheus Câmara da Silva)
ilustrasi pasangan mengobrol (unsplash.com/Matheus Câmara da Silva)

Ada beberapa pasangan yang mungkin kerap mengontrol secara perlahan, seperti membatasi pergaulan atau mengatur keputusan-keputusan kecil yang sebetulnya tidak perlu diatur.

Pada awalnya mungkin perilaku ini terlihat seperti bentuk perhatian, namun lama-lama justru berubah menjadi dominasi yang membuat seseorang jadi rentan kehilangan kebebasannya.

Perilaku mengontrol yang lebih jelas justru akan berdampak buruk bagi kesehatan emosional. Pada saat kebebasan pribadi hilang, maka hubungan menjadi ruang yang selalu dipenuhi dengan tekanan daripada tempat yang semestinya memberikan rasa aman.

4. Tidak bertanggung jawab atas kesalahan sendiri

ilustrasi pasangan red flag (unsplash.com/Vitaly Gariev)
ilustrasi pasangan red flag (unsplash.com/Vitaly Gariev)

Pasangan yang sulit mengakui kesalahan dan selalu berusaha mencari-cari alasan menunjukkan bahwa ia memang tidak siap dalam menjalin hubungan yang dewasa. Alih-alih memperbaiki keadaan, justru sikap seperti itu hanya akan memberikan beban kepada pasangan, sehingga hubungannya jadi tidak seimbang.

Pola menyalahkan pasangan atau lingkungan sekitar justru bisa menimbulkan rasa frustrasi, sebab komunikasinya akan semakin sulit. Pada saat seseorang tidak bersedia belajar dari kesalahan, maka hubungannya akan cenderung stagnan dan terjebak dalam masalah secara berulang.

Mengabaikan red flag dalam hubungan bisa menyebabkan masalah yang lebih besar di kemudian hari. Oleh sebab itu, kenali tanda-tanda bahayanya sejak awal agar bisa menilai apakah memang hubungan tersebut masih bisa dipertahankan atau pun tidak.

Hubungan yang sehat selalu dibangun dari kejujuran dan sikap saling menghargai!

Sumber:

https://www.paired.com/articles/silent-red-flags-in-a-relationship

https://www.betterup.com/blog/red-flags-in-a-relationship

https://peterfowler.com/red-flags-in-dating/

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Galih Persiana
EditorGalih Persiana
Follow Us

Latest Life Jawa Barat

See More

Psikolog Ungkap 5 Ciri Anak yang Bakal Jadi Orang Sukses, Cek Sekarang!

30 Nov 2025, 23:30 WIBLife