4 Kesalahan saat Memilih Motor Pertama Kali, Awas Salah Beli!
- Tidak menyesuaikan motor dengan kebutuhan sehari-hari, seperti memilih motor sport untuk mobilitas dalam kota yang kurang praktis.
- Mengabaikan tingkat kenyamanan berkendara, seperti posisi duduk dan kemudahan mengendalikan motor.
- Tidak memperhitungkan biaya perawatan dan operasional jangka panjang serta membeli tanpa tes kendaraan terlebih dahulu.
Bagi banyak orang, membeli motor pertama kali merupakan pengalaman yang menyenangkan, sebab transportasi ini menjadi bagian dari gaya hidup dan kebebasan mobilitas sehari-hari.
Namun, dalam antusiasme tersebut ternyata tidak sedikit orang yang melakukan kesalahan, sehingga justru menyesal di kemudian hari.
Kesalahan dalam pemilihan motor biasanya dapat terjadi karena kurang informasi atau hanya ikut-ikutan tren semata. Berikut ini merupakan beberapa kesalahan ketika memilih motor pertama kali yang tentunya harus dihindari.
1. Tidak menyesuaikan dengan kebutuhan sehari-hari
Banyak pemula yang membeli motor hanya karena modelnya keren atau sedang populer saja, sehingga tidak ada faktor lain yang memengaruhi. Sayangnya motor yang tidak sesuai dengan kebutuhan hanya akan membuat pemiliknya mengalami kewalahan, baik dari segi kenyamanan atau bahkan biaya operasional yang perlu dikeluarkan.
Contohnya, untuk mobilitas sehari-hari hanya untuk jarak dekat dalam kota, maka memilih motor sport dengan mesin besar justru relatif boros bahan bakar dan dianggap kurang praktis. Sebaliknya motor matic dapat lebih efisien dan ramah jika digunakan untuk aktivitas harian.
2. Mengabaikan tingkat kenyamanan dalam berkendara
Sebagian orang mungkin hanya memperhatikan soal tampilan motor tanpa mencoba kenyamanan ketika digunakan sehari-hari. Padahal kenyamanan menjadi faktor yang sangat penting karena motor akan dipakai hampir setiap hari untuk berbagi aktivitas berbeda.
Posisi duduk tinggi, jok, hingga kemudahan dalam mengendalikan motor tentunya harus menjadi perhatian penting sebelum membeli. Jika motor terlalu tinggi atau berat, maka hal tersebut akan menyulitkan pengendara pemula atau bahkan meningkatkan risiko terjadi di jalan.
3. Tidak memperhitungkan biaya perawatan dan operasional
Kesalahan lain yang kerap dilakukan adalah dengan tidak menghitung biaya perawatan jangka panjang yang harus dikeluarkan. Motor dengan kapasitas mesin besar mungkin terlihat gagah, namun memerlukan bahan bakar yang lebih banyak dan servis rutin yang harganya jauh lebih mahal.
Suku cadang untuk beberapa jenis motor tertentu juga dinilai lebih sulit diperoleh, sehingga hanya akan menambah biaya dan juga waktu perbaikan. Mengetahui estimasi biaya operasional sejak awal bisa membantumu untuk menghindari potensi kejutan di kemudian hari.
4. Membeli tanpa tes kendaraan terlebih dahulu
Ada banyak pembeli pemula yang langsung membeli motor hanya berdasarkan tampilan di showroom atau rekomendasi dari teman. Padahal test ride merupakan bagian penting untuk merasakan secara langsung performa, handling, dan juga kenyamanan pada motor.
Dengan berusaha mencoba, maka kamu bisa mengetahui apakah memang motor tersebut sesuai dengan postur tubuh, mudah dikendalikan, hingga menunjang kenyamanan ketika digunakan sehari-hari. Mengabaikan langkah ini hanya akan membuatmu menyesal karena motor terasa tidak cocok setelah dibawa pulang.
Memilih motor pertama kali memang sebaiknya dilakukan dengan penuh pertimbangan, bukan hanya karena tren atau faktor emosional. Kesalahan kecil dalam membuat keputusan justru bisa berakibat pada ketidaknyamanan, biaya tambahan, hingga bahkan keselamatan dalam berkendara.
Bijaklah dalam menentukan motor yang aman untuk dikendarai!
Sumber:
https://supermotor.com.my/buying-your-first-motorcycle-top-5-mistakes-to-avoid/
https://www.imotor.my/blog/article/15-common-mistakes-to-avoid-when-buying-a-motorcycle-b10
https://youmotorcycle.com/the-biggest-mistake-new-riders-make-buying-a-motorcycle.html
