4 Kebiasaan di Indonesia yang Bisa Menyinggung Perasaan di Negara Lain
fluentu.com
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat pergi ke luar negeri ada berbagai hal yang harus dipersiapkan, satu di antaranya adalah budaya atau kebiasaan di negara tujuan.
Penting untuk mengetahui kebiasaan di negara tujuan karena tidak semua negara punya tradisi yang sama, terutama dalam hal sopan santun. Salah dikit, tentu bisa bikin gawat.
Harap maklum ya guys, namanya juga kehidupan. Kalau semuanya sama-sama aja alias gitu-gitu aja, yang ada hidup malah semakin monoton. Yang penting, enjoy aja!
1. Jangan membuka hadiah secara langsung di India
Sumber Gambar: nestpitch.wordpress.comOrang Indonesia akan senang hati saat memberi dan menerima kado. Bila kado dibuka secara langsung, tentu si pemberi akan senang melihat antusiasme si penerima.
Sementara itu, kebiasaan masyarakat di India menganggap bahwa kebiasaan membuka kado di depan pemberi hadiah secara langsung akan menimbulkan kesan serakah. Jadi jangan sekali-kali dicoba ya.
2. Memberi uang tip di Jepang
Traveller.com.auNggak jauh beda dengan diberi hadiah, orang Indonesia tentu sangat senang dengan budaya memberi dan menerima tip. Ini bisa jadi sebagai bentuk apresiasi terhadap orang yang menerima tip.
Hanya saja, Jepang menganggap bahwa pemberian tip adalah suatu penghinaan. Masyarakat Jepang menerapkan kebiasaan ini karena mereka sudah memberikan pelayanan terbaik tanpa mengharapkan imbalan lebih.
3. Senyum di Rusia
Pexels.com/Jhefferson SantosDi Indonesia, kamu akan diminta untuk tersenyum saat bertemu orang agar menimbulkan kesan ramah dan sopan. Sebaliknya di Rusia, senyuman malah dianggap sebagai sesuatu yang tidak menyenangkan bila bertemu dengan orang asing.
Senyuman akan menimbulkan kesan “menggoda” saat bertemu orang asing di Rusia. Jadi, orang Rusia hanya tersenyum bila bertemu teman atau keluarga.
4. Makan sampai habis di China
Pexels.com/FauxelsSaat bertamu, orang Indonesia sudah terbiasa menghabiskan makanan tanpa sisa untuk menghargai upaya sang pemberi makanan atau tuan rumah. Makanan habis itu menjadi pertanda bahwa makanan yang disajikan memang lezat sehingga tuan rumah pun tidak sia-sia menyajikannya.
Sementara itu, kebiasaan yang sama tidak berlaku di China karena tuan rumah akan menganggap makanan yang diberikan tidak cukup untuk mengisi perut. Di China, kamu diminta untuk menyisakan sedikit saja makanan agar tuan rumah paham bahwa tamunya bisa menikmati makanan yang disajikan.
Kamu ga percaya? Silahkan dicoba, tentunya kamu harus pergi ke luar negeri dulu.
