Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

7 Cara Paling Efektif Membedakan Keinginan dengan Kebutuhan

ilustrasi skala prioritas (pexels.com/cottonbro studio)

Sering kali, orang terjebak dalam dilema antara kebutuhan dan keinginan. Ketika melihat barang diskon atau tren terbaru, rasanya sulit untuk menahan godaan, bukan? Namun, tanpa disadari, keputusan impulsif ini bisa berdampak besar pada kondisi finansial dan kualitas hidup kamu.

Memahami perbedaan antara kebutuhan dan keinginan adalah langkah pertama untuk menjadi lebih bijak dalam mengelola keuangan dan menjalani hidup yang lebih terarah. Jadi, bagaimana cara membedakan antara apa yang benar-benar diperlukan dan apa yang hanya sekadar keinginan semata? Coba pelajari dan praktikkan tujuh cara berikut ini.

1. Identifikasi dan definisikan

ilustrasi buku catatan (pexels.com/Ylanite Koppens)

Pertama, cobalah untuk mendefinisikan dan mengidentifikasi apa itu kebutuhan dan apa itu keinginan. Jika kesulitan, kamu bisa menggunakan bantuan teori psikologis tentang hierarki kebutuhan dari Abraham Maslow. Ilustrasi dari hierarki ini sering kali muncul sebagai peta jalan berbentuk piramida menuju kebahagiaan dan kesehatan. Menurut teori ini, terdapat lima kebutuhan utama seorang manusia, yaitu psikologis, keamanan, cinta dan keterikatan, harga diri, dan aktualisasi diri.

Berdasarkan berbagai teori yang ada, dapat disimpulkan secara sederhana, bahwa kebutuhan adalah hal-hal yang esensial untuk kelangsungan hidup dan kesehatan, seperti makanan, air, tempat tinggal, dan perawatan kesehatan. Sedangkan keinginan diartikan sebagai hal-hal yang memberi kepuasan emosional atau kebahagiaan, tetapi tidak esensial, seperti barang-barang mewah, liburan, atau hobi.

2. Cari tahu dengan sering bertanya ke diri sendiri

ilustrasi tempat tinggal (pexels.com/Jessica Bryant)

Kamu bisa menggunakan analogi jika kamu membangun sebuah rumah, kamu akan memprioritaskan elemen-elemen dasar seperti struktur yang kokoh, utilitas yang berfungsi, dan atap yang bisa melindungi. Dalam hidup, kebutuhan adalah kelangsungan hidup, keamanan, dan kesehatan. Sama seperti analogi membangun rumah, kehidupan tidak akan bertahan lama tanpa memenuhi kebutuhan atau elemen dasarnya.

Setelah memahami perbedaan definisi antara kebutuhan dan keinginan seperti pada poin satu, selanjutnya tanyakan pada dirimu sendiri, apa yang kamu perlukan untuk bertahan hidup? Pertimbangkan aspek dasar kehidupan seperti makanan, air, tempat tinggal, dan kesehatan. Jika sesuatu tidak termasuk dalam kategori ini, kemungkinan besar itu adalah keinginan. Contoh: apakah kamu butuh smartphone terbaru untuk komunikasi, atau cukup dengan yang lama? Smartphone lama mungkin sudah memenuhi kebutuhan komunikasi kamu.

3. Tentukan prioritas

ilustrasi skala prioritas (pexels.com/Polina Kovaleva)

Membuat skala prioritas sangatlah penting, agar kamu memiliki panduan konkrit dan tidak kewalahan dalam menjalani kehidupan sehari- hari. Tuliskan semua hal yang kamu inginkan dan butuhkan. Pisahkan menjadi dua kolom,  satu untuk kebutuhan dan satu untuk keinginan.

Kebutuhan seringkali bersifat mendesak dan esensial, maka harus ditempatkan sebagai prioritas utama sebab harus segera dipenuhi atau didapatkan. Sementara keinginan lebih bersifat tambahan atau untuk meningkatkan rasa puas saja. Tanpa memenuhi keinginan, kemungkinan tidak akan terlalu berpengaruh terhadap kualitas hidup kamu. Kebutuhan bisa berupa makanan sehat, sedangkan keinginan bisa berupa makanan cepat saji.

4. Pertimbangkan dampak jangka panjangnya

ilustrasi uang (pexels.com/Pixabay)

Langkah selanjutnya adalah pikirkan tentang dampak jangka panjang dari daftar skala prioritas yang kamu punya. Apakah memenuhi atau mendapatkan A, akan memberikan manfaat yang signifikan dalam hidup kamu, atau hanya kepuasan sesaat? Pertimbangkan juga apakah benda A tersebut justru berpotensi membawa dampak, seperti mengurangi uang tabungan, menjauhkan dari keluarga, atau mengorbankan kesehatan fisik.

Contohnya, investasi dalam pendidikan (kebutuhan) akan memberikan keuntungan jangka panjang, sementara membeli barang mewah (keinginan) mungkin hanya memberikan kepuasan sementara.

5. Buat rencana budgeting

ilustrasi mengatur keuangan (pexels.com/Kuncheek)

Jika berbicara tentang kebutuhan dan keinginan, tentu akan berkaitan dengan kemampuan keuangan. Maka, kamu perlu mempersiapkan rencana anggaran yang rapi dan lengkap. Jika kamu harus merogoh kocek lebih dalam untuk memenuhi sesuatu, itu bisa jadi tanda bahwa hal tersebut lebih merupakan keinginan.

Mulailah dengan mencatat pemasukan dan pengeluaran kamu. Lihat mana yang benar-benar perlu dibeli. Perbandingannya adalah, jika memenuhi sesuatu membuat kamu harus berhutang atau mengorbankan kebutuhan lain, itu adalah indikasi bahwa itu lebih merupakan keinginan. Contoh: mengeluarkan uang untuk layanan streaming mungkin bukan kebutuhan jika kamu sudah memiliki hiburan lain yang lebih penting.

6. Evaluasi emosi atau perasaan kamu

ilustrasi barang mewah (pexels.com/Mike Bird)

Faktor emosional juga tidak kalah penting. Amati reaksi emosional kamu terhadap keinginan dan kebutuhan. Perhatikan bagaimana perasaan kamu, apakah kamu merasa tertekan atau cemas jika tidak mendapatkan sesuatu? Kebutuhan biasanya berkaitan dengan kesehatan mental dan fisik yang lebih baik. Sebaliknya, terkadang keinginan bisa muncul sebagai respons emosional.

Jika kamu merasa tertekan atau tidak puas, evaluasi apakah kamu benar-benar membutuhkan sesuatu atau hanya menginginkannya sebagai pelarian. Kalau kamu merasa cukup stres ketika tidak mendapatkan sesuatu, maka perlu dipertimbangkan kembali apakah hal itu benar-benar diperlukan untuk kesejahteraan kamu.

7. Berbicara dengan orang lain

ilustrasi kegiatan diskusi (pexels.com/Helena Lopes)

Terakhir, kalau kamu masih merasa kesulitan atau menemukan masalah saat menyusun skala prioritas, cobalah untuk berdiskusi dengan teman atau keluarga yang kamu percaya. Pendapat orang lain bisa memberikan perspektif yang berbeda dan membantu kamu melihat mana yang lebih penting secara objektif. Terkadang, dalam kesibukan sehari-hari, kamu bisa tersesat antara keinginan dan kebutuhan. 

Hidup adalah tentang membuat pilihan yang mencerminkan nilai-nilai, aspirasi, dan kesejahteraan kamu. Memenuhi kebutuhan seperti kesehatan dan stabilitas keuangan akan membangun fondasi yang kuat. Sementara itu, memenuhi keinginan akan menambah kebahagiaan dalam hidup kamu.

Tidak ada yang salah dengan memiliki banyak keinginan dan mencoba untuk memenuhinya, asalkan kamu bisa membedakannya dan tetap pada jalur yang benar sesuai kemampuan kamu sendiri. Semoga bermanfaat.

Share
Topics
Editorial Team
Shera Suprapto
EditorShera Suprapto
Follow Us